Inflasi Mei Diproyeksi 0,37 Persen Tertekan Kenaikan Listrik

CNN Indonesia
Jumat, 02 Jun 2017 06:05 WIB
Penyebab utama inflasi diperkirakan berasal dari kenaikan tarif listrik tahap terakhir dan juga kenaikan harga non makanan.
Pendorong inflasi Mei diproyeksi disebabkan oleh kenaikan tarif listrik 900VA. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Konsumen (IHK) pada sepanjang bulan lalu diperkirakan akan mengalami inflasi bulanan (month on month/mom) pada kisaran 0,34 persen. Adapun inflasi tahunan (year on year/yoy) diperkirakan akan bertengger dikisaran 4,34 persen.

Data inflasi secara resmi akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini, Jumat (2/7).

Ekonomi Riset Mandiri Sekuritas Leo Rinaldy menjelaskan, penyebab utama inflasi diperkirakan berasal dari kenaikan tarif listrik tahap terakhir dan juga kenaikan harga non makanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang menarik, harga makanan relatif stabil setelah periode musim panen dan sebelum bulan puasa," ujar Leo dalam risetnya, dikutip Jumat (2/6).

Berdasarkan proyeksi Mandiri Sekuritas, hingga 26 Mei 2017, harga makanan hanya berkontribusi 0,03 ppt setelah periode musim panen dan sebelum bulan puasa. Penurunan harga dialami oleh bawang merah dan cabang masing-masing 0,03 ppt dan 0,01 ppt. Sementara itu, sebagian besar makanan lainnya tidak mengalami perubahan harga.

Adapun pendorong inflasi Mei diproyeksi disebabkan oleh kenaikan tarif listrik 900VA. Serupa dengan kenaikan listrik tahap satu dan kedua, kenaikan tarif terakhir akan berdampak langsung pada 40 persen konsumen prabayar pada May 2017 dan sisanya akan menyusul pada Juni 2017. Hal ini menurut dia, akan berkontribusi pada tingkat inflasi kasar 0,1 ppt.

"Terakhir, survei dari rekan tim riset kami menunjukkan hanya ada kenaikan harga secara marginal (terbatas kecil), karena itu dampaknya sangat kecil terhadap inflasi," jelasnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia memperkirakan inflasi Mei akan berada pada kisaran 0,3 persen hingga 0,7 persen. Inflasi Mei, menurut BI, terutama akan disumbangkan oleh kenaikan daging ayam, telur ayam, dan beberapa komoditas holtikultura.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER