Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak bervariasi pada perdagangan hari ini, Senin (28/5). Pergerakan tersebut seiring aksi pelaku pasar yang tengah menanti data inflasi bulan Mei.
Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menjelaskan, Badan Pusat Statistik (BPS) akan melansir data inflasi pada akhir pekan ini. Dia pun memprediksi, inflasi bulan Mei masih akan terkendali sehingga tidak membuat pasar khawatir.
"Inflasi bulan Mei diperkirakan kurang lebih 0,3 persen, jadi relatif masih cukup baik. Tapi kalau lebih rendah lagi lebih bagus," ungkap Alfred kepada CNNIndonesia.com, dikutip Senin (29/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Alfred, IHSG belum memiliki banyak sentimen sepanjang pekan ini. Namun, sentimen positif dari Standard and Poor's (S&P) diperkirakan akan menjadi penahan IHSG. Dengan demikian, jika pun ada pelemahan, tidak akan signifikan.
"S&P bisa jadi katalis yang bisa menopang penguatan indeks, walaupun ada
profit taking atau aksi jual," terang dia.
Alfred memprediksi IHSG bergerak dalam rentang
support 5.700 dan
resistance 5.750 pada hari ini. Menurut dia, pergerakan IHSG sendiri akan terbatas karena sudah memasuki bulan Ramadan.
"Transaksi sebenarnya agak turun kalau bulan puasa, kecuali kalau ada sentimen yang signifikan. Kalau angka inflasi sendiri kan sudah rutin, jadi pasar tidak terlalu agresif," papar Alfred.
Di sisi lain, analis Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya menilai, gejolak harga sejumlah komoditas akan mempengaruhi laju IHSG. Dia pun menilai, koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan pelaku pasar untuk melakukan akumulasi beli.
Menurutnya, IHSG akan bergerak dalam rentang
support 5.672 dan
resistance 5.797. Adapun beberapa saham yang dapat dicermati sepanjang hari ini, diantaranya PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
"Awal pekan pendek kembali, yang merupakan pekan terakhir di bulan Mei, harapan baru jelang bulan baru akan turut menyertai pola gerak IHSG hingga awal bulan depan," papar William dalam risetnya.