Ruang Gerak Bank Turunkan Bunga Kredit Kian Terbatas

CNN Indonesia
Senin, 12 Jun 2017 18:30 WIB
Pasalnya, bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve hampir dapat dipastikan kembali menaikkan suku bunga acuannya pada Juni mendatang.
Pasalnya, bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve hampir dapat dipastikan kembali menaikkan suku bunga acuannya pada Juni mendatang. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) menyatakan peluang perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit makin terbatas. Pasalnya, bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) hampir dapat dipastikan kembali menaikkan suku bunga acuannya (Fed Fund Rate/FFR) pada Juni mendatang.

"Secara umum, kondisi bunga kredit tentu akan diupayakan lebih turun, tetapi mungkin turunnya tidak terlalu besar," ujarnya di Gedung Thamrin BI, Senin (12/6).

Sekadar mengingatkan, The Fed terakhir kali menurunkan suku bunga acuannya pada Maret lalu, yaitu sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 0,75 hingga satu persen. Agus memperkirakan, kenaikan itu masih akan terjadi dua kali lagi, yaitu pada Juni dan September atau Desember.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain rencana kenaikan FFR, kebijakan perdagangan dan fiskal AS juga akan berdampak stabilitas keuangan global. Kondisi itu juga berpotensi menahan laju penurunan bunga kredit.

Terkait permintaan kredit, Agus berharap, laju pertumbuhannya akan semakin kencang pada paruh kedua nanti. Hal itu seiring dengan rampungnya konsolidasi perbankan dan korporasi.

"Kami melihat pertumbuhan kredit di tahun ini antara 10 sampai 12 persen," jelasnya.

Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menerangkan, ruang perbankan untuk menurunkan suku bunga pinjaman hingga akhir tahun diperkirakan berkisar 20 ingga 50 bps sebagai dampak kebijakan pelonggaran moneter BI tahun lalu, serta ketatnya persaingan antar perbankan.

"Ke depan, kami melihat pola net interest margin perbankan akan relatif turun. Memang, sekarang masa-masa persaingan untuk mendapatkan fee base income lebih tinggi lagi," imbuh Andry beberapa waktu lalu.

Direktur Keuangan PT Bank Danamon Indonesia Tbk Vera Eva Lim menjelaskan, biaya dana (cost of fund) perbankan saat ini sudah berada di titik terendah. Artinya, dengan tingkat suku bunga acuan yang ada bersaing dengan imbal hasil alternatif investasi lain, misalnya obligasi, ruang bank untuk menurunkan bunga deposito sudah habis.

"Saya melihat, ruang buat bank untuk menurunkan bunga deposito sepertinya sudah habis dengan kondisi suku bunga hari ini," katanya.

Namun demikian, bagi bank, suku bunga kredit juga ditentukan oleh risiko (risk based pricing). Misalnya, profil debitur. Dengan demikian, jika bank memandang risiko nasabah minim, bank tetap bisa memberikan bunga kredit yang kompetitif.

"Saya melihat, bunga kredit itu sebenarnya tidak kaku," ungkap Eva.

Sebagai catatan, sejak awal tahun, rata-rata suku bunga kredit mengalami penurunan, meskipun BI menahan tingkat suku bunga acuannya di level 4,75 persen. Per April 2017, rata-rata suku bunga kredit tercatat 11,92 persen atau lebih rendah dibandingkan posisi Januari 2017, 12,03 persen.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER