BI Proyeksi Inflasi Tembus 4,36 Persen Tahun Ini

CNN Indonesia
Senin, 12 Jun 2017 13:13 WIB
Proyeksi inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan target inflasi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 sebesar 4 persen.
BI menilai, pada tahun ini, harga pangan bergejolak (volatile foods) relatif terkendali dan kenaikan harga yang diatur pemerintah (administered price) baru terjadi pada tarif listrik sebagai dampak relokasi subsidi golongan 900 Volt Ampere (VA). (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) memproyeksikan inflasi pada sepanjang tahun ini akan ada di kisaran 4,36 persen atau lebih tinggi dibandingkan realisasi inflasi tahun lalu sebesar 3,02 persen. Proyeksi itu lebih tinggi dibandingkan target inflasi pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 yang dipatok 4 persen.

Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengungkapkan, meskipun proyeksi inflasi BI melampaui realisasi tahun lalu, tetapi sejauh ini proyeksi itu terus dipangkas ke bawah. Pasalnya, harga pangan bergejolak (volatile foods) relatif terkendali dan kenaikan harga yang diatur pemerintah (administered price) baru terjadi pada tarif listrik sebagai dampak relokasi subsidi golongan 900 Volt Ampere (VA).

"Di rapat Dewan Gubernur April, kami perkirakan inflasi di akhir tahun 2017 itu 4,63 persen. Kemudian, di bulan Mei proyeksi turun menjadi 4,36 persen," tutur Agus di Gedung Thamrin BI, Senin (12/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat perkembangan itu, Agus optimistis indeks harga konsumen di akhir tahun bakal sesuai dengan target BI empat plus minus satu persen.

Namun demikian, BI akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah untuk menjaga agar tingkat harga tetap terkendali. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meresmikan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional pada hari ini.

Melalui sistem informasi tersebut, publik bisa memantau harga 10 komoditas pangan di 164 pasar tradisional pada 82 kota di Indonesia secara harian. Informasi tersebut bisa memangkas potensi kenaikan harga yang berasal dari kesenjangan informasi yang dimiliki oleh masyarakat.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah akan berupaya mengendalikan inflasi, khususnya pada pangan bergejolak (volatile food). Hal tersebut, dilakukan dengan menjaga rantai distribusi pangan dari produsen hingga ke konsumen.

"Kalau produksinya makin banyak, harga tidak terlalu tinggi, otomatis (harga) akan turun," tutur Darmin pekan lalu.

Berdasarkan Survey Penjualan Eceran BI pada April 2017, tekanan harga diproyeksikan menurun pada Juli 2017. Indikasi itu tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 146,7, lebih rendah dari 149,7 pada bulan sebelumnya. Penurunan itu juga diperkirakan berlanjut pada Oktober 2017 dengan nilai IEH 6 Bulan mendatang sebesar 130, lebih rendah dari 130,3 pada bulan sebelumnya.

Adapun realisasi inflasi Mei ada di level 0,39 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi tahun kalender sebesar 1,67 persen dan sebesar 4,33 persen jika dilihat secara tahunan (year on year).
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER