Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan koreksinya pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (16/6). Perdagangan bakal dipengaruhi kondisi pasar saham global yang kurang kondusif.
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menjelaskan, IHSG juga akan terpengaruh oleh pergerakan rupiah tehadap dolar Amerika Serikat (AS) yang diproyeksikan melemah.
"Pergerakan rupiah terhadap dolar AS cenderung melemah seiring penguatan dolar setelah kenaikan bunga The Fed. Kemarin Bank Indonesia (BI) menahan tingkat bunga di 4,75 persen," papar David dalam risetnya, dikutip Jumat (16/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua sentimen negatif tersebut diprediksi membuat IHSG bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi rawan koreksi. Untuk itu, David memperkirakan, IHSG bergerak dalam rentang
support 5.760 dan
resistance 5.810.
Tak berbeda jauh, analis Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG masih akan bergerak konsolidasi ditengah harga komoditas minyak dan batu bara yang bergerak fluktuatif. Namun, pola gerak IHSG masih dapat tertolong dengan kondisi fundamental ekonomi yang terbilang cukup baik.
"Terlihat dari neraca perdagangan yang surplus. Hari ini, IHSG berpotensi menguat," katanya.
Kendati demikian, ia mengingatkan, pelaku pasar dapat memanfaatkan koreksi wajar IHSG untuk melakukan akumulasi beli. Menurutnya, IHSG akan berad dalam rentang
support 5.723 dan
resistance 5.834.
Adapun, tiga indeks utama saham Wall Street melemah tadi malam. Dow Jones turun 0,07 persen, sedangkan S&P500 dan Nasdaq masing-masing terkoreksi 0,22 persen dan 0,47 persen.
David menjelaskan, kondisi itu dipicu oleh data ekonomi yang dibawah ekspektasi pasar dan penurunan harga minyak mentah dunia. Pasalnya, harga minyak mentah kembali anjlok ke level US$44,73 per barel.
Sementara, pasar juga memperhatikan perkembangan politik AS terkait dengan skandal intelijen yang melibatkan Rusia dalam pemilihan presiden (pilpres) tahun lalu, yang berimbas negatif pada Donald Trump.