Jakarta, CNN Indonesia -- PT PLN (Persero) telah melakukan pencanangan
(groundbreaking) untuk dua proyek pembangkit listrik di Indonesia timur. Total kapasitas listrik yang bisa dihasilkan dua pembangkit ini mencapai 60 Megawatt (MW).
Kedua pembangkit listrik tersebut, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Tulehu di Maluku dan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Maumere di Nusa Tenggara Timur.
PLTP Tulehu dibangun dengan kapasitas 2x10 MW merupakan bagian dari megaproyek 35 ribu MW dan PLTP pertama yang dibangun di Maluku. Dengan masa pembangunan dua tahun, PLTP ini diharapkan bisa beroperasi di tahun 2019 mendatang. Adapun, PLTP ini dibangun di atas Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Tulehu dengan potensi mencapai 60 MW.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Perencanaan Korporat PLN Nicke Widyawati menuturkan, PLTP Tulehu bisa meningkatkan keandalan sistem Ambon. Saat ini ketenagalistrikan sistem Ambon hanya ditopang dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkapasitas 61,9 MW dengan beban puncak sebesar 54 MW.
"Dengan beroperasinya PLTP Tulehu diharapkan dapat meningkatkan 32,28 persen daya mampu sistem Ambon sehingga sistem menjadi lebih andal," ujar Nicke dari siaran pers dikutip Kamis (22/6).
Dengan meningkatnya daya dukung listrik, ia juga optimistis investasi akan bergeliat di Ambon. Pasalnya, hingga saat ini, 90 persen dari 162.017 pelanggan listrik di Ambon merupakan pelanggan rumah tangga.
"Selain itu, PLTP ini juga dapat menarik investor baru untuk masuk ke Ambon," lanjutnya.
Pengembangan PLTP Tulehu sendiri didanai oleh APLN dan Japan International Cooperation Agency (JICA). Sementara itu, pelaksanaan Pengeboran dilakukan oleh PT Halliburton Logging Services Indonesia, di mana perusahaan akan mengebor tiga sumur produksi dan satu sumur injeksi dengan nilai kontrak sebesar US$31 juta.
"Jika hasil
drilling terbukti menjanjikan, maka akan dibangun tiga sumur tambahan pada tahap kedua yang terdiri dari dua sumur produksi dan satu sumur injeksi." papar Nicke.
Sekadar informasi, Tulehu adalah WKP kedua yang dikembangkan PLN dari enam WKP yang ditugaskan pemerintah. Adapun, total potensi enam WKP itu tercatat 220 MW yang tersebar di Mataloko, Ciater, Atadei, Manggarai, Songa Wayaua, dan Tulehu.
Sementara itu, PLTMG Maumere rencananya akan dibangun di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur dan memiliki kapasitas 40 MW.
Kepala Divisi Konstruksi PLN Sulawesi dan Nusa Tenggara Hakim Nawawi mengungkapkan, PLTMG Maumere setidaknya dapat beroperasi pada akhir tahun depan. "Kami akan berusaha untuk menyelesaikan pembangunan sesuai target yakni 15 bulan kedepan," katanya.
Pembangunan pembangkit itu merupakan bagian dari strategi bisnis PLN untuk penguatan keandalan sistem di Maumere. Saat ini, sistem Maumere memiliki daya mampu sebesar 14.250 kilowatt (kW) dengan beban puncak siang 7.550 kW dan malam sebesar 12.100 kW.
"Pembangunan pembangkit baru, transmisi hingga distribusi ditujukan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi," pungkas Hakim