Perusahaan Asal Australia Bakal Melantai di BEI

CNN Indonesia
Kamis, 06 Jul 2017 07:40 WIB
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan, perusahaan asal Negeri Kangguru itu bergerak dalam sektor perdagangan.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan, perusahaan asal Negeri Kangguru itu bergerak dalam sektor perdagangan. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan, terdapat satu perusahaan asal Australia yang berminat untuk melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan, perusahaan yang bergerak dalam sektor perdagangan tersebut telah melakukan komunikasi dengan pihak BEI.

Ia menambahkan, perusahaan Australia itu memiliki anak usaha yang beroperasi dan mencari untung di Indonesia. Nantinya, perusahaan itulah yang akan dicatatkan sahamnya di BEI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia merupakan public company di Australia, kemudian punya anak perusahaan di Indonesia," kata Samsul, Rabu (5/7).

Lebih lanjut ia menjelaskan, perusahaan asal Australia itu tidak masuk dalam hitungan bursa terkait jumlah perusahaan asing yang disasar untuk melakukan IPO di Indonesia. Hal itu, kata Samsul, menunjukan potensi perusahaan asing yang dapat melantai di bursa saham Indonesia begitu banyak.

"Tidak termasuk 52 perusahaan yang disebut itu, jadi potensinya bisa lebih banyak dari itu," ucap Samsul.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, pihaknya akan melakukan pemanggilan kepada 52 perusahaan tersebut untuk IPO di Indonesia. Ia sendiri telah memegang daftar sejumlah perusahaan tersebut.

"Produksi bisnis di sini kok listing-nya di Singapura, Hong Kong, New York?" katanya kemarin.

Beberapa perusahaan yang dimaksud, yakni perusahaan tambang dan perusahaan sawit. Sayang, ia tak menjelaskan secara rinci perusahaan yang dimaksud. Ia menyebut, jumlahnya tidak banyak tapi beberapa perusahaan tersebut memiliki keuntungan atau aset yang besar.

"Enggak banyak, tapi uangnya besar-besar," terang dia.

Sementara itu, Samsul memaparkan, hingga saat ini belum ada satu pun perusahaan asing yang melantai di BEI. Berbeda dengan bursa di Malaysia yang tercatat ada 9-10 perusahaan asing dan Singapura sebanyak 350 perusahaan.

Untuk itu, OJK akan mengkaji ulang terkait tata cara IPO bagi perusahaan asing. Asal tahu saja, total nilai kapitalisasi pasar untuk 52 perusahaan asing yang disasar untuk melakukan IPO tersebut diatas Rp400 triliun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER