Jakarta, CNN Indonesia -- CT Corp resmi menggandeng Prudential Financial Inc (PFI) yang berkantor pusat di Amerika Serikat guna mengembangkan anak usahanya, PT Asuransi Jiwa Mega Indonesia. PFI melalui anak usahanya Pruco Life Insurance Company memiliki 49 persen saham Asuransi Jiwa Mega.
Perjanjian kerja sama strategis antara CT Corp dan PFI tersebut rampung pada 3 Juli lalu dan telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kami sebagai pemilik dari Asuransi Jiwa Mega telah menjalin kerja sama dengan Prudential Amerika. Ini beda dengan Prudential yang ada di Indonesia yang berkantor pusat di Inggris," ujar Pemilik CT Corp Chairul Tanjung dalam konferensi pers di Menara Bank Mega, Selasa (18/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prudential Inc, menurut Chairul, merupakan salah satu perusahaan finansial terbesar di dunia. Kerja sama ini diharapkan dapat membawa Asuransi Jiwa Mega menjadi perusahaan asuransi jiwa terbesar di Indonesia.
"Ke depan, kami juga ingin menjadi salah satu yang terbesar di regional," terang dia.
Chairul mengungkapkan, kebutuhan masyarakat terhadap asuransi jiwa terus meningkat seiring meningkatnya pendapatan masyarakat, harapan hidup, dan tingkat literasi keuangan masyarakat di Indonesia.
"Kami merasa bisnis asuransi jiwa peluang bisnisnya besar. CT Corp punya keterbatasan dari sisi knowledge (pengetahuan) dalam mengelola asuransi jiwa. Kami bermitra untuk mendapat sinergi," imbuh dia.
Chief Operating Officer dan Executive Vice President yang membawahi bisnis Internasional PFI Charles Lowrey mengaku, kerja sama ini menjadi tonggak bersejarah bagi kehadiran pihaknya di Indonesia.
Indonesia, menurutnya, merupakan pasar asuransi jiwa yang sangat menjanjikan seiring tingkat pertumbuhan kelas menengah yang cukup pesat, tingkat penetrasi pasar asuransi yang masih remdah, serta tatanan regulasi yang baik.
"Kami percaya indonesia punya potensi dan kami punya partner (CT Corp) sangat baik," ungkap Lowyer.
Kerja sama ini, menurut Lowrey, akan semakin memacu pertumbuhan bisnis dan memperluas jaringan internasional PFI.
"Kami yakin kekuatan jaringan dan brand CT Corp yang dipadukan dengan keahlian kami dalam mengelola aset dan produk asuransi selama lebih dari 140 tahun dapat menjawab harapan masyarakat Indonesia guna mendapat perlindungan finansial terbaik bagi keluarganya," terang Lowrey.
Sebagai informasi, PFI saat ini telah hadir di 40 negara di seluruh dunia, termasuk Jepang, Korea Selatan, Taiwan, China, Malaysia, dan India. Pada akhir tahun lalu, PFI membukukan premi asuransi bruto sekitar US$ 3,7 triliun, termasuk closed block policies.
Sementara itu, CT Corp adalah salah satu kelompok usaha terbesar yang bergerak di bidang konsumen. CT Corp merupakan pemimpin pasar dalam industri jasa keuangan, ritel, media, properti, gaya hidup dan hiburan Indonesia.
Patok Premi Tumbuh Dobel Dari sisi bisnis, Direktur Asuransi Jiwa Mega Liarny mengaku, kehadiran PFI semakin membuat manajemen percaya diri mencapai target bisnis tahun ini. Adapun, perseroan mematok premi sampai akhir tahun sebesar Rp650 miliar atau tumbuh 100 persen dibandingkan pencapaian tahun lalu.
"Sampai semester I ini, realisasi masih on the track sesuai target. Target tahun ini, Rp650 miliar. Kami optimistis, karena kami punya strategi dan bancassurance specialist," katanya.
Asuransi Jiwa Mega memang banyak mendistribusikan produknya lewat kerja sama dengan bank mitra (bancassurance). Sekitar 90 persen dari total premi diperoleh dari bancassurance. Adapun, produknya sendiri merupakan produk-produk asuransi jiwa berbasis investasi atau unitlink (sebanyak 95 persen), dan sisanya merupakan asuransi jiwa kredit.
Sementara, PFI merupakan perusahaan asuransi jiwa yang memiliki produk lebih beragam, seperti unitlink dan pensiun.
"Dengan kehadiran PFI, kami akan menyusun target bersama untuk bisnis 2018. Seperti apa, nanti dibicarakan, yang pasti akan menyesuaikan dengan pasar di dalam negeri, produk-produk apa yang digemari di Indonesia," ucapnya.
Dari sisi profit, Asuransi Jiwa Mega membidik laba bersih sebesar Rp200 miliar di 2017. Ini berarti bertumbuh lebih dari dua kali lipat dibandingkan realisasi tahun lalu, yakni Rp94 miliar.
(gir)