Cegah Kecurangan, Mentan akan Pangkas Rantai Pasok Beras

CNN Indonesia
Senin, 24 Jul 2017 18:18 WIB
Pengadaan beras di pasaran dinilai Menteri pertanian Amran Nasution rawan akan tindakan curang.
Pemerintah berencana memangkas rantai pasokan komoditas beras guna menghindari manipulasi harga yang terjadi di tingkat perantara maupun distributor.(CNNIndonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengaku pengadaan beras di pasaran rawan akan tindakan curang. Untuk itu, pemerintah berencana memangkas rantai pasokan komoditas beras guna menghindari manipulasi harga yang terjadi di tingkat perantara maupun distributor.

Dengan penyederhanaan rantai pasokan tersebut, harga beras diharapkan menjadi lebih stabil. "Agar petani untung, pengusaha untung, konsumen tersenyum," ujar Amran, Senin (24/7).

Amran menjelaskan, beras merupakan komoditas pangan strategis yang menyangkut hidup orang banyak. Bisnis suplai beras ke masyarakat pun menurut dia, kerap dimanfaatkan para pelaku usaha untuk meraup keuntungan secara tidak wajar.
Kecurangan dilakukan oleh penjual beras premium hingga mampu meraup untung hingga lebih dari dua kali lipat. Pasalnya, beras yang seharusnya dijual Rp7.000 dijual dengan harga Rp20.500.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada sekitaran Rp 12.000 lebih keuntungan perusahaan. Itu yang perlu kami benahi di distribusi serta produksi. Karenanya kami mengajak beberapa entrepreneur supaya melindungi harga pangan serta distribusi ini, ” kata Amran.
Menurut Amran, pemangkasan rantai distribusi beras akan melibatkan sejumlah stakeholder seperti Kementerian Perdagangan dan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Amran menyebutkan, saat ini telah terdapat unit pekerjaan (satuan petugas/satgas) yang mengawasi sistem produksi serta distribusi pangan supaya masalah sama tidak terulang.

” Mudah-mudahan tak ada sekali lagi oknum yang bermain di masalah ini sekali lagi. Kami ingin membenahi distribus, janganlah ambil keuntungan yang besar. Pedagang kecil juga mengeluh, 90 persen (mengeluh) di lapangan, ” ungkap Amran.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER