IHSG Diprediksi Masih dalam Tren Pelemahan

CNN Indonesia
Rabu, 26 Jul 2017 08:17 WIB
Hal ini terlihat pada laju IHSG yang berada di teritori negatif sepanjang perdagangan kemarin. Untungnya, kondisi itu tidak membuat IHSG ditutup melemah.
Hal ini terlihat pada laju IHSG yang berada di teritori negatif sepanjang perdagangan kemarin. Untungnya, kondisi itu tidak membuat IHSG ditutup melemah. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (26/7). Pergerakan IHSG dinilai masih dalam tren pelemahan.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menjelaskan, hal ini terlihat pada laju IHSG yang berada di teritori negatif sepanjang perdagangan kemarin. Untungnya, kondisi itu tidak membuat IHSG ditutup melemah.

"Kondisi IHSG yang masih labil memberikan pandangan masih adanya potensi pelemahan dan rentan kembali melemah jika terkena sentimen negatif maupun minim sentimen," papar Reza dalam risetnya, Rabu (26/7).

Maka dari itu, aksi beli oleh pelaku pasar diharapkan memberikan energi pada pergerakan IHSG. Menurutnya, IHSG sedang menuju level support di area 5.792-5.769.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, Reza mengatakan, kenaikan harga minyak mentah dunia tadi malam merupakan kabar baik bagi emiten berbasis minyak. Harga minyak melonjak hingga 4,77 persen ke level US$48,55 per barel.

Beberapa emiten minyak yang menarik bagi pelaku pasar, misalnya PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang direkomendasikan beli (buy) selama harga saham diatas Rp2.550 per saham. Selain itu, Reza juga merekomendasikan buy untuk PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) bila harga tidak dibawah dari Rp6.400 per saham.

"Bagus untuk emiten minyak, tetapi tetap perhatikan volume yang ada," terang Reza.

Sementara itu, analis Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya menyebut, IHSG masih berada dalam tren kenaikan bila dilihat dalam jangka panjang. Dengan begitu, pelaku pasar dapat melakukan akumulasi beli jika terjadi koreksi wajar di pasar.

"Koreksi wajar masih dapat terus dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian untuk saham saham berkapitalisasi besar, tentunya dengan strategi yang dirasakan nyaman bagi masing investor," kata William dalam risetnya.

Menurutnya, IHSG akan menguat didorong oleh kondisi perekonomian dan rilis laporan keuangan emiten semester I 2017. Wiliam memprediksi, IHSG bergerak dalam rentang support 5.758 dan resistance 5.876.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER