Jakarta, CNN Indonesia -- Perhelatan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank/WB) akan diselenggarakan di Bali, Indonesia, pada 12-14 Oktober 2018 mendatang. Seluruh gubernur bank sentral dan menteri keuangan dari 189 negara anggota akan hadir bersama rombongan.
Tak hanya itu, sebanyak 10 kepala negara Asean direncanakan turut hadir. Kehadiran tamu negara tersebut, secara otomatis mendambah daftar tamu penting yang akan menghadiri acara yang dipusatkan di Nusa Dua, Bali itu.
"Sepuluh kepala negara semua dari Asean. Itu masih dalam proses pengajuan. Jadi nanti Pak Presiden Jokowi juga akan mendampingi tamu kenegaraan tersebut," ujar Kepala Satuan Tugas Kepala Satuan Tugas IMF-WB Annual Meetings 2018 Peter Jacobs, usai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Senin (21/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peter mengatakan, selain menyangkut kesiapan akomodasi, panitia penyelenggara juga harus mempersiapkan masalah keamanan. Pasalnya, acara tahunan IMF dan Bank Dunia tersebut akan dilaksanakan bertepatan dengan masa kampane Pemilu 2019 dan Pilkada Serentak 2018.
Dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, keamanan menjelang IMF-World Bank Annual Metting 2018 akan ditingkatkan.
Hal tersebut dinilai penting, lantaran kesan yang bakal dirasakan 15 ribu delegasi yang hadir, akan menjadi representasi Indonesia, khususnya Bali di mata dunia.
"Kementerian Pariwisata, Kementerian BUMN, TNI dan Kepolisian akan dilibatkan. Masing-masing sudah memiliki rencana kontinjensi bencana sendiri, katakanlah, untuk sebuah letusan gunung berapi. Mereka sudah siap," katanya.
Sejumlah proyek di Bali akan dikebut pembangunannya untuk mendukung Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018, di antaranya adalah pembangunan bandara di Bali utara, pembangunan jalan tol, pembangunan kereta api lingkar Bali, pembangunan stadion bertaraf internasional, pembangunan kawasan industri pariwisata di Buleleng barat dan penataan Pura Besakih.
“Perhelatan ini penting karena Indonesia akan menjadi sorotan pejabat negara dan para CEO (Chief Executive Officer). Semua mata akan tertuju kepada kita Indonesia. Makanya, kami juga menyiapkan program Voyage to Indonesia meliputi
showcasing Indonesia
economy, development, dan
diversity,” kata Peter.