Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melanjutkan pelemahannya pada hari ini, Selasa (29/8), karena aksi ambil untung
(profit taking) pelaku pasar.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menjelaskan, aksi itu dilakukan pasar setelah indeks mencapai rekor tertingginya pada akhir pekan lalu di level 5.915.
"Masih terbatasnya volume beli membuat laju IHSG masih terlihat sulit untuk bertahan di zona hijau," terang Reza dalam risetnya, dikutip Selasa (28/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat kondisi ini, volume jual diharapkan semakin mengecil sehingga indeks memiliki peluang untuk berbalik arah positif. Reza memprediksi, IHSG bergerak dalam rentang
support 5.878-5.891 dan
resistance 5.915-5.926.
"Diharapkan pelemahan dapat kembali terbatas agar IHSG menemukan kembali momentumnya untuk naik," sambung Reza.
Analis Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya menyebut, IHSG masih menguji rentang konsolidasinya untuk membentuk kekuatan atau level barunya.
"Level baru yang telah tercapai dengan ditandai rekor tertinggi sepanjang masa yang baru telah menkonfirmasi pola uptrend jangka pendek, menengah, panjang bagi pergerakan IHSG," papar William.
Kemudian, IHSG juga akan dipengaruhi oleh harga komoditas yang sedang berfluktuasi. Menurut William, IHSG akan berada dalam rentang support 5.823 dan resistance 5.945.
IHSG pada perdagangan kemarin ditutup melemah 12,02 poin (0,2 persen) ke level 5.903 setelah bergerak di antara 5.890-5.914. Untungnya, nilai tukar rupiah menguat 4 poin (0,03 persen) di Rp13.340 per dolar AS.
Sementara itu, bursa saham Wall Streat bergerak bervariasi tadi malam. Dow Jones turun 0,02 persen, sedangkan S&P500 dan Nasdaq masing-masing menguat 0,05 persen dan 0,28 persen.