Jakarta, CNN Indonesia -- Organisasi negara pengekspor minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) dan produsen minyak lainnya mengklaim telah 'membersihkan' banjir pasokan minyak mentah yang telah membebani harga selama tiga tahun.
Dikutip dari
Reuters, OPEC dan para negara produsen mungkin akan menunggu sampai Januari tahun depan sebelum memutuskan kembali untuk memperpanjang pembatasan produksi, melampaui kuartal I 2018.
OPEC, Rusia dan beberapa produsen lainnya telah mengurangi produksi minyak sekitar 1,8 juta barel per hari sejak awal 2017, membantu menaikkan harga minyak hingga 15 persen dalam tiga bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, OPEC dan para sekutunya telah mempertimbangkan untuk memperpanjang kesepakatan tersebut pada akhir Maret, ketika program pemangkasan itu akan berakhir.
Menteri Energi Rusia Alexander Novak menyatakan, tidak ada keputusan produksi yang bisa diambil sebelum Januari, meskipun menteri negara lainnya mengatakan bahwa kebijakan tersebut dapat diambil sebelum akhir tahun ini.
"Saya pikir kami dapat kembali ke masalah ini tidak lebih awal dari Januari tahun depan," kata Novak, dikutip Senin (25/9).
Berbicara setelah pertemuan para menteri minyak di Wina, Austria, pada Jumat lalu, Novak juga mengatakan OPEC dan produsen lainnya perlu terus bekerja sama dengan baik hingga 2018.
"Kami tidak hanya perlu mengikuti langkah dan terus melakukan tindakan gabungan yang terkoordinasi secara penuh, tapi juga menyusun strategi untuk masa depan, yang akan kami tempuh mulai bulan April 2018," katanya.