Harga Minyak Brent Nyaris Sentuh Rekor Tertinggi

CNN Indonesia
Jumat, 15 Sep 2017 09:44 WIB
Harga minyak mentah Brent hampir menorehkan rekor baru dalam lima bulan terakhir pada perdagangan Kamis (14/9), dipicu proyeksi permintaan minyak dunia.
Harga minyak mentah Brent hampir menorehkan rekor baru dalam lima bulan terakhir pada perdagangan Kamis (14/9), dipicu proyeksi permintaan minyak dunia. (REUTERS/Stringer).
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak mentah Brent hampir menorehkan rekor terbaru dalam lima bulan terakhir pada perdagangan Kamis (14/9), dipicu proyeksi Badan Energi Internasional (IEA) yang menyatakan permintaan minyak dunia akan meningkat.

IEA memperkirakan permintaan minyak dunia akan naik dari 1,5 juta barel per hari (bph) menjadi 1,6 juta bph dari. Selain itu, depresiasi dolar Amerika Serikat (AS) sekitar 0,2 persen terhadap beberapa mata uang dunia menyebabkan harga minyak lebih menarik.

"IEA merevisi perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global 2017 bersamaan dengan melemahnya indeks dolar AS telah mendorong sentimen bullish di pasar minyak. Pertumbuhan ini bisa mempercepat laju penyeimbangan pasar minyak," ujar Abhishek Kumar, analis senior Interfax Energy’s Global Gas Analytics, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (15/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tercatat, harga minyak mentah Brent naik US$0,56 atau sekitar 1,0 persen menjadi US$55,72 per barel. Sedangkan rekor tertinggi mencapai US$55,99 per barel pada 13 April lalu.

Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga turut meningkat US$0,84 atau mencapai 1,7 persen menjadi US$50,14 per barel. Capain ini merupakan kali pertama menyentuh kisaran US$50 sejak Agustus lalu, dan hampir melampau rekor tertinggi sebelumnya pada angka US$50,5 per barel pada 25 Mei lalu.

Selain itu, gairah harga minyak juga turut mendapat sentimen positif dari penurunan produksi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) dan Non-OPEC, seperti Rusia.


Sentimen lain juga datang dari peningkatan persediaan minyak mentah AS usai Badai Harvey. Data dari Administrasi Informasi Energi menunjukkan, persediaan minyak mentah AS mencapai 5,9 juta barel pada pekan lalu. Meski, stok bensin melorot 8,4 juta barel dan stok sulingan turun sebesar 3,2 juta barel.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER