Jakarta, CNN Indonesia -- Jam'an Nurchotib Mansur alias Ustaz Yusuf Mansur ternyata punya impian selangit setelah bisnis manajemen investasinya mendapat lampu hijau dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
OJK kemarin telah menerbitkan izin usaha PT Paytren Aset Manajemen. Perusahaan yang berkecimpung di manajemen investasi syariah tersebut memiliki modal awal sebesar Rp25 miliar.
Yusuf mengatakan, saat ini masyarakat memasuki dunia yang inklusif, digital, dan daring (
online). Dalam berbisnis pun, keuntungan bisa dilihat sampai secara harian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di dunia properti enggak akan ada
bubble lagi kalau inklusif. Yang ada cuma pembuat rumah, investor, lalu langsung ke
user. Enggak bakal bisa sampai sembilan kali rantai penjualan," ujarnya kepada
CNNIndonesia.com ketika disambangi di kantornya, Kamis (26/10).
Ia menyatakan, harga properti sekarang berpotensi
bubble, karena sejak ada niat berjualan, harga telah terbentuk. Kemudian waktu pemancangan tiang, harga naik lagi, bahkan sampai ketika penutupan atap (
topping off).
"Sampai pembeli ke sembilan, harga udah enggak karuan. Kenapa bisa seperti itu? Sampai mata rantainya panjang. Karena
supply and demand. Anda mau jual apa sih? 'Saya mau jual apartemen' misalnya. Kenapa enggak dimiliki 1.000 orang?" jelasnya.
 Yusuf Mansur ketika ditemui CNNIndonesia.com di kantornya, Kamis (26/10). (CNN Indonesia/Hesti Rika). |
Lebih lanjut ia menjelaskan, dengan konsep investasinya akan terdapat perbedaan. Semisal apartemen
full furnished seharga Rp300 juta jika dibagi 1.000 orang, maka muncul harga Rp300 ribu. Jika dicicil selama 60 bulan tanpa bunga, maka setiap orang membayar Rp5.000 saja.
"Konsep ini saya jadikan kekuatan untuk PayTren Aset Manajemen. Kita maen receh bos. Tapi kita bisa beli Manchester United, Manchester City, Real Madrid, Ronaldo, Messi. Kita bisa jadi investor infrastruktur di Asia Tengah, kilang gas di negara-negara asing," kata Yusuf.
Dalam hal tersebut, Yusuf mengaku sudah berpikir dalam konsep bisnis investasi skala global.
"Kalau dulu kan mikirnya membeli kembali [perusahaan] Indonesia. Kalau saya beda, kita beli kepalanya sekalian. Yang sudah mengakuisisi kita, kita beli induknya sekalian," jelasnya.
Sebelumnya, berdasarkan Surat OJK Nomor 432/D.04/2017, Paytren Aset Manajemen dibentuk dengan modal dasar Rp25 miliar, termasuk Rp10 miliar modal disetor. Adapun, pemegang saham terdiri dari Yusuf Mansur dengan modal disetor Rp8 miliar, Hari Prabowo Rp1 miliar, dan Deddi Nordiawan.
Perusahaan tersebut dalam surat tersebut resmi berkantor di Office 8 Building Lantai 18 unit I J K Lot 28 SCBD, Jalan Jenderal Sudirman Kav 52-53, Jakarta.
Sementara susunan pengurus terdiri dari, Yusuf Mansur sebagai komisaris utama, Irfan Syauqi Beik sebagai komisaris, serta Ayu Widuri dan Sonny Afriansyah sebagai direktur.