Orang Super Kaya AS Dominasi Pertumbuhan Kekayaan Dunia

Lavinda | CNN Indonesia
Rabu, 15 Nov 2017 14:05 WIB
Total kekayaan global kini telah mencapai US$280 triliun, atau melonjak 27 persen dalam kurun satu dekade sejak awal krisis keuangan 2007 silam.
Total kekayaan global kini telah mencapai US$280 triliun, atau melonjak 27 persen dalam kurun satu dekade sejak awal krisis keuangan 2007 silam. (REUTERS/Rick Wilking).
Jakarta, CNN Indonesia -- Total kekayaan global kini telah mencapai US$280 triliun, atau melonjak 27 persen dalam kurun satu dekade sejak awal krisis keuangan 2007 silam.

Hal itu diketahui dari hasil laporan bertajuk 'Global Wealth Report 2017: Where Are We 10 Years after the Crisis' yang dirilis oleh Credit Suisse Research Institute (CSRI), Rabu (15/11).

Dalam kurun setahun terakhir, total kekayaan global tumbuh 6,4 persen atau sekitar US$16,7 triliun. Ini merupakan laju pertumbuhan kekayaan tercepat sejak 2012 dan salah satu hasil terbaik sejak krisis keuangan. Terlebih, kekayaan meningkat lebih cepat dari populasi, rerata kekayaan global per orang mencapai rekor baru sebesar US$56.540.
Menariknya, jika kekayaan di seluruh negara dibandingkan, Amerika Serikat menyumbang separuh dari peningkatan kekayaan dunia dalam kurun 12 bulan terakhir itu. Negeri Paman Sam melanjutkan penambahan tanpa henti setelah krisis keuangan dan menyumbangkan US$8,5 triliun terhadap kekayaan global.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan kata lain, AS menghasilkan lebih dari separuh total agregat kekayaan global sebesar US$16,7 triliun dalam 12 bulan terakhir.

"Sejauh ini, kepemimpinan Trump telah memperlihatkan perkembangan bisnis dan lapangan kerja, meskipun dukungan keberlanjutannya diperankan oleh Federal Reserve. Namun ketidaksetaraan kekayaan tetap menjadi isu utama," ujar Michael O'Sullivan, CIO untuk International Wealth Management Credit Suisse dalam laman resmi perusahaan, Rabu (15/11).

Ke depan, O'Sullivan memperkirakan valuasi pasar saham yang tinggi dan harga properti dapat menghambat laju pertumbuhan pada tahun mendatang.


China kembali bertaji

Ketika sebagian besar kekayaan digenggam oleh negara-negara penghasilan tinggi di Amerika Utara, Eropa, dan Asia Pasifik, pencipta kekayaan baru menjadi lebih menonjol. China, setelah menderita kerugian mencapai 20 persen selama masa krisis, dengan cepat melampuai tingkat pertumbuhan kekayaan saat sebelum krisis.

Tahun ini, laju penciptaan kekayaan tertahan dengan laju Eropa, dan input kekayaan global yakni US$1,7 triliun. Ini merupakan kekayaan tertinggi setelah AS.

Menurut laporan Global Wealth, cakupan geografis pertumbuhan kekayaan pada tahun-tahun pertama abad ini lebih luas dari pada sebelumnya. Tren kenaikan terus berlanjut di kelas aset keuangan dan nonkeuangan serta regional. Intinya, negara ekonomi berkembang menjadi pemain global yang kuat.

Hal yang tak kalah penting, semua lapisan masyarakat mendapat manfaat dari peningkatan tersebut. Rerata kekayaan global per orang dewasa tumbuh 7 persen per tahun antara 2000 dan 2007, separuh terbawah pemilik kekayaan bahkan lebih baik. Median kekayaan per orang naik 12 persen per tahun.

Pada 2007, krisis keuangan global membawa episode pertumbuhan yang terhenti, menyapu 12,6 persen dari kekayaan global.
(lav/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER