BI Pangkas Target Inflasi 2017 Hanya 3-3,5 Persen

Yuli Yanna Fauzie | CNN Indonesia
Jumat, 17 Nov 2017 09:25 WIB
Bank Indonesia memangkas target inflasi dari rentang 4 persen menjadi hanya 3-3,5 persen sepanjang 2017, dipicu pelemahan permintaan.
Bank Indonesia memangkas target inflasi dari rentang 4 persen menjadi hanya 3-3,5 persen sepanjang 2017, dipicu pelemahan permintaan. (Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) memangkas target inflasi yang semula diperkirakan berada pada rentang 4 persen plus minus 1 persen menjadi hanya 3-3,5 persen sepanjang 2017. Alasannya, dipicu pelemahan permintaan, inflasi inti serta rendahnya barang impor.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, faktor pertama datang dari kecenderungan menurunnya inflasi inti yang sejalan dengan rendahnya inflasi secara keseluruhan.

Tercatat, inflasi inti September yang semula berada di angka 0,35 persen telah turun ke angka 0,17 persen pada Oktober lalu. Selain itu, dari sisi kelompok inflasi tingkat harga yang diatur pemerintah (administered price) dan inflasi gejolak harga pangan (volatile foods) juga menurun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Terkendalinya inflasi disumbang oleh menurunnya inflasi inti. Sementara inflasi volatile foods dan administered price juga tetap terkendali," ucap Agus dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Kamis (16/11) sore.

Hal ini membuat inflasi secara keseluruhan terus berada dalam tren rendah. Adapun pada Oktober lalu, inflasi secara bulanan (month to month/mtm) tercatat hanya 0,01 persen, secara tahun kalender (year to date/ytd) sebesar 2,67 persen, dan secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 3,58 persen.

Selain itu, inflasi rendah juga disumbang oleh pelemahan volume barang impor dan penyusutan permintaan domestik.


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor September 2017 sebesar US$12,78 miliar. Angka tersebut turun sekitar 5,39 persen dibandingkan Agustus 2017.

Pada Oktober lalu, angka impor memang sempat meningkat hingga 11,04 persen. Hanya saja, peningkatan terjadi pada komponen barang impor bahan baku yang mencapai 15,21 persen. Barang itu diperkirakan untuk menunjang produksi akhir tahun dan awal tahun depan yang tak memberi pengaruh besar pada inflasi, sehingga tren inflasi rendah tetap bisa dilanjutkan.

Dari sisi permintaan domestik, BI melihat tren kenaikan masih akan berlanjut, meski kecenderungan lebih kuat karena faktor musiman akhir tahun. Sayangnya, Agus enggan memberi proyeksi angka pasti terkait pertumbuhan konsumsi masyarakat pada kuartal IV 2017.

Sampai kuartal III 2017, konsumsi masyarakat melemah di angka 4,93 persen dari sebelumnya pada kuartal II 2017 sebesar 4,95 persen.

(lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER