Totalindo dan Sarana Jaya Garap Kawasan Terpadu Rp3 Triliun

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Rabu, 22 Nov 2017 19:58 WIB
Untuk tahap awal, PT Totalindo Eka Persada Tbk dan PD Pembangunan Sarana Jaya akan membangun apartemen terlebih dahulu dengan jumlah 700 unit dan dua unit.
Untuk tahap awal, PT Totalindo Eka Persada Tbk dan PD Pembangunan Sarana Jaya akan membangun apartemen terlebih dahulu dengan jumlah 700 unit dan dua unit. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) bekerjasama dengan PD Pembangunan Sarana Jaya untuk membangun proyek kawasan terpadu (mixed used) di samping terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Keduanya melakukan penandatanganan kerja sama pada hari ini, Rabu (22/11).

Direktur Keuangan Totalindo Eko Wardoyo menjelaskan, kepemilikan saham Totalindo di proyek tersebut sebesar 49 persen, sedangkan sisanya digenggam oleh PD Pembangunan Sarana Jaya.

Eko menambahkan, seluruh pembangunan proyek ini membutuhkan dana sebesar Rp3 triliun. Untuk porsi Totalindo sendiri hanya Rp1,3 triliun dari total nilai proyek tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang ekuitas bersama sebesar 20 persen sampai 30 persen, sisa kebutuhan pendanaannya dari bank," ungkap Eko, Rabu (22/11).


Menurutnya, perusahaan dan PD Pembangunan Sarana Jaya sudah melakukan penjajakan dengan beberapa perbankan untuk mendapatkan pinjaman tersebut. Sayangnya, ia enggan menyebut nama perbankan yang sudah dijajaki.

"Karena belum ada perjanjian jadi belum bisa disclose, tapi maksimal 70 persen nanti lihat juga pre-selling," terang Eko.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan menyebut, pembangunan akan dimulai pada awal tahun depan dengan target selesai dalam waktu sekitar dua tahun.

Untuk tahap awal, Totalindo dan PD Pembangunan Sarana Jaya akan membangun apartemen terlebih dahulu dengan jumlah 700 unit dan dua unit.

"Tipenya 36 meter persegi, semuanya untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)," imbuh Yoory.


Secara terpisah, Direktur Utama Totalindo Donald Sihombing menjelaskan, kawasan terpadu ini juga akan dilengkapi dengan perkantoran dan area komersial lainnya. Kawasan terpadu ini akan dibangun di atas lahan seluas 1,8 hektare (ha).

"Pembangunan kawasan terpadu sangat diperlukan karena Jakarta sebagai kawasan megapolitan memerlukan solusi atas kondisi kemacetan," papar Donald.

Nantinya, proyek kawasan terpadu ini akan berkontribusi terhadap pendapatan perusahaan mulai tahun depan. Untuk target proyek sendiri, perusahaan memasang angka sebesar Rp4 triliun. Bila dirinci, proyek pemerintah menyumbang Rp1 triliun dan sisanya dari proyek swasta.

"Untuk dukung proyek Rp4 triliun itu, mungkin butuh pendanaan sekitar Rp500 miliar," kata Eko. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER