Jakarta, CNN Indonesia -- Credit Suisse Research Institute mencatat, total kekayaan rumah tangga di Indonesia tumbuh 4,4 persen dari tahun 2016 US$1,72 triliun menjadi US$1,8 triliun di tahun ini , seiring peningkatan kekayaan global sebesar 30 persen sejak krisis keuangan global dimulai 10 tahun lalu.
Laporan lembaga keuangan asal Swiss bertajuk Global Wealth Report 2017 itu menyatakan, kekayaan rumah tangga Indonesia diproyeksi meningkat 8,7 persen per tahun dalam lima tahun ke depan sehingga mencapai US$2,8 triliun pada 2022.
“Diukur dalam rupiah, kekayaan per orang dewasa telah naik lebih dari enam kali lipat selama periode 2000-2017 menjadi US$11.000. Depresiasi nilai tukar sebesar 32 persen sejak tahun 2010 telah menyebabkan kekayaan per orang dewasa naik lebih lambat dalam ukuran dolar AS,” tulis laporan tersebut, Kamis (23/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, laporan mencatat kekayaan per orang dewasa dalam dolar AS telah meningkat lebih dari empat kali lipat sejak tahun 2000. Di Indonesia, 88 persen aset kotor merupakan aset riil. Utang pribadi rata-rata hanya menyumbang 7 persen aset kotor di Indonesia.
Secara global, laporan edisi kedelapan ini, sejak awal sampai pertengahan 2017, total kekayaan naik mencapai 6,4 persen, atau US$16,7 triliun menjadi US$280 triliun, kenaikan tercepat sejak 2012.
 (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Angka ini mencerminkan keuntungan yang besar di dalam pasar ekuitas, sejalan dengan peningkatan serupa dalam aset non-finansial, yang untuk pertama kalinya pada tahun ini bergerak di atas level sebelum krisis tahun 2007.
Pertumbuhan kekayaan juga melebihi pertumbuhan populasi, sehingga kekayaan rata-rata per orang dewasa tumbuh sebesar 4,9 persen dan mencapai rekor tertinggi baru sebesar US$56.540 per orang dewasa.
Kepala Credit Suisse Research Institute dan Kepala Dewan Direksi Credit Suisse Group, Urs Rohner mengatakan, sepuluh tahun sejak awal krisis keuangan global, kami melihat peningkatan signifikan dalam kekayaan di semua wilayah di dunia.
“Dalam laporan Global Wealth Report Credit Suisse Research Institute tahun ini, kami mengeksplorasi prospek kekayaan generasi milenial, yang muncul di masa yang lebih menantang dari generasi sebelumnya,” ujarnya.
Dalam laporan ini, Amerika Serikat memimpin kenaikan dalam kekayaan global, terutama didorong oleh aset finansial yang lebih kuat, dengan pertumbuhan kekayaan sebesar US$8,5 triliun yang merepresentasikan setengah dari total pertumbuhan kekayaan global dalam 12 bulan terakhir.
Kekayaan di AS mencapai sekitar US$93,6 triliun tahun ini, setara dengan 33 persen dari total kekayaan global. Eropa menjadi yang tertinggi kedua dalam kenaikan kekayaan mutlak antar wilayah sebesar US$4,8 triliun atau 6,4 persen sehingga mencapai total US$80 triliun, dengan Eurozone menyumbang US$3,1 triliun atau hampir 20 persen dari total kenaikan kekayaan di dunia.
(gir)