Jakarta, CNN Indonesia -- Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menyatakan pertumbuhan perdagangan 20 negara dengan ekonomi terbesar termasuk Indonesia atau G20, mengalami penyesuaian secara musiman dalam denominasi dolar AS saat ini.
Dalam pernyataan resminya, OECD mencatat, perdagangan negara G20 meningkat sangat kuat pada kuartal III 2017, dengan impor dan ekspor meningkat sebesar 4,3 persen. Capaian itu adalah tingkat pertumbuhan tertinggi sejak paruh pertama tahun 2011.
Meskipun total tingkat perdagangan internasional G20 tetap sekitar 5 persen di bawah angka tertinggi pada 2014, ekspor dan impor masing-masing meningkat secara signifikan dari posisi terendah di kuartal I 2016 yang besarannya masing-masing 14,5 persen dan 17,1 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ekspor Uni Eropa naik 7,4 persen dan impor naik 7,3 persen, tumbuh pada tingkat tercepat sejak kuartal IV 2010. Perancis, Jerman dan Italia semuanya mencatatkan pertumbuhan ekspor di atas 7 persen," tulis OECD, dikutip Kamis (30/11).
Sementara itu, Inggris juga mencatat ekspor yang kuat dengan pertumbuhan sebesar 5,5 persen. Di sisi lain, impor juga tumbuh kuat di Perancis sebesar 8,8 persen, Jerman 6,8 persen, Italia 7,1 persen dan Inggris 5,2 persen.
"Di India dan Indonesia, ekspor tumbuh kuat di atas 10 persen pada kuartal III 2017," jelas OECD.
Pertumbuhan ekspor juga meningkat di Korea sebesar 6,6 persen, tingkat tertinggi sejak kuartal I 2011 dan Jepang tumbuh 3,2 persen. Sementara di China , eksportir terbesar G20, ekspor sedikit mengalami kontraksi sebesar -0,1 persen.
"Impor naik kuat di Indonesia sebesar 12,9 persen dan lebih moderat di Korea sebesar 3,0 persen, China 2,6 persen dan Jepang 0,5 persen. Namun impor di India berkontraksi sebesar -4,0 persen," catat OECD.
Pertumbuhan ekspor juga meningkat, meski lebih moderat, di Meksiko sebesar 1,4 persen dan Amerika Serikat 1,2 persen. Namun turun sekitar 3,5 persen di Kanada untuk pertama kalinya dalam enam kuartal.
Sedangkan, pertumbuhan impor juga meningkat di Meksiko sebesar 3,4 persen, namun melambat di Kanada yang tumbuh 2,1 persen. Sementara Amerika Serikat mengalami kontraksi -0,2 persen.
OECD mencatat semua negara G20, kecuali Argentina, Indonesia, Korea dan Rusia, mengalami penguatan mata uang terhadap dolar AS pada kuartal III 2017.
(gir)