Penguatan Harga Minyak 'Direm' Pengakuan Flynn soal Rusia

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Sabtu, 02 Des 2017 14:41 WIB
Pengakuan mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn terkait keterlibatan Rusia dalam kampanye Trump tahun lalu turut menahan penguatan harga minyak.
Pengakuan mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn terkait keterlibatan Rusia dalam kampanye Trump tahun lalu turut menahan penguatan harga minyak. (Foto: REUTERS/Edgar Su/Files)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengakuan mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn terkait keterlibatan Rusia dalam kampanye Presiden AS Donald Trump tahun lalu turut menahan penguatan harga minyak dunia akhir pekan ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, Flynn telah mengaku bersalah karena berbohong kepada badan intelijen federal Amerika Serikat (FBI). Kepada tim penyelidik, Flynn mengaku mendapat perintah dari anggota senior Tim Transisi Trump, Jared Kushner, untuk menghubungi Rusia.

Harga minyak dunia sempat menguat pada awal perdagangan kemarin, Jumat (1/12), pasca Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia, dan beberapa negara produsen minyak sepakat memperpanjang komitmen pemangkasan produksi minyak hingga akhir 2018 dalam pertemuan yang digelar Kamis (30/11) lalu di Wina, Austria. Sedianya, kebijakan pemangkasan 1,8 juta barel per hari tersebut berakhir pada Maret 2018.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dilansir dari Reuters, Sabtu (2/12), harga minyak acuan Brent sempat menyentuh US$64,32 per barel sehari setelah tercapainya kesepakatan OPEC untuk memperpanjang jangka waktu pemangkasan produksi minyak.

Namun, kenaikan harga itu tertahan seiring dengan tergelincirnya indeks bursa saham AS Wall Street sebagai respons dari pemberitaan ABCNews terkait pengakuan Flynn, Jumat (1/12).

"Kenaikan harga minyak tertahan oleh penurunan yang terjadi di pasar ekuitas yang sebagian disebabkan oleh pemberitaan terkait Michael Flyyn," ujar Analis Energi Senior Interfax Energy's Global Gas Analytics Abhishek Kumar di London.

Harga Brent berjangka tercatat US$63,73 per barel atau naik 1,8 persen dari sesi perdagangan sebelumnya. Sedangkan harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) 1,7 persen menjadi US$ 58,36 per barel.

Namun, sepanjang pekan ini, harga keduanya tercatat turun. Harga Brent merosot kurang dari satu persen sementara harga minyak mentah WTI turun sekitar satu persen.

Sebelum pemberitaan Flynn mengguncang Wall Street, harga minyak mentah tengah mendekati level tertinggi sejak pertengahan 2015. (asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER