Target Pendapatan AirAsia Meleset Akibat Erupsi Gunung Agung

Yuli Yanna Fauzie | CNN Indonesia
Senin, 11 Des 2017 19:53 WIB
AirAsia Indonesia menyebut, target pendapatan perseroan tahun ini akan meleset sekitar 10 persen karena aktivitas erupsi Gunung Agung di Bali.
AirAsia Indonesia menyebut, target pendapatan perseroan tahun ini akan meleset sekitar 10 persen karena aktivitas erupsi Gunung Agung di Bali. (CNN Indonesia/Tiara Sutari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Maskapai penerbangan AirAsia Indonesia menyebut, target pendapatan tahun ini akan meleset sekitar 10 persen karena aktivitas erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali yang mengganggu penerbangan dari maupun ke Bandara Internasional Ngurah Rai.

CEO Group AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan mengatakan, pengaruh berkurangnya pendapatan maskapai dari erupsi Gunung Agung sangat besar. Pasalnya, penerbangan dari maupun ke Bali menjadi tulang punggung bagi seluruh pendapatan perusahaan, di mana sekitar 40 persen penerbangan AirAsia terhubung dengan Bali.

Ia mencontohkan, bila ingin terbang ke Sydney, Australia, ada penerbangan yang transit melalui Bali. Bahkan ke India pun, menurut dia, pihaknya memiliki rute awal dan transit dari Bali. Namun, Dendy bilang, angka pasti melesetnya pendapatan perusahaan masih perlu diakumulasi pada akhir tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami belum bisa sampaikan angkanya. Tapi dari sisi target, agak sedikit meleset. Kami selalu berharap kuartal IV bagus, tapi ternyata Gunung Agung lagi ingin 'eksis', termasuk sampai kuartal IV ini," ujar Dendy di kawasan Thamrin, Senin (11/12).

Ia bilang, pengaruh dari erupsi gunung tertinggi di Pulau Dewata itu sudah mulai terasa pada pembukuan pendapatan kuartal III 2017 dan akan berlanjut sampai tutup tahun ini. Bahkan, diperkirakan juga akan membuat pendapatan pada kuartal I 2018 harus kembali direvisi.

Kendati begitu, ia menekankan bahwa melesetnya target pendapatan tak semata-mata disebut sebagai kerugian. Sebab, sejatinya maskapai tidak mengeluarkan biaya untuk penerbangan yang terpaksa dibatalkan.

"Tapi ini bukan rugi, hanya potensial lost saja. Itu harus dihitung kembali," imbuhnya.

Namun, kinerja perusahaan pada semester I 2017 lalu memang tengah memburuk. Tercatat, maskapai harus menelan kerugian sekitar Rp557,88 miiar. Angka kerugian itu meningkat tinggi dari periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp34,7 miliar.

Kendati demikian, pendapatan AirAsia Indonesia secara keseluruhan masih membukukan catatan positif, yaitu sekitar Rp1,9 triliun atau meningkat 6,07 persen (yoy) dari Rp1,81 triliun.

Aktivitas erupsi Gunung Agung terjadi pada November lalu, setelah mulai menunjukkan keaktifannya sejak September 2017. Gunung Agung mengeluarkan asap erupsi pertamanya tahun ini dengan ketinggian maksimum 700 meter ke arah Timur-Tenggara.

Tercatat, aktivitas Tremor Non-Harmonik terjadi sebanyak satu kali dengan amplitudo 2 mm dengan durasi 36 detik. Gempa vulkanik dalam sebanyak dua kali dengan amplitudo 5-6 mm dan durasi 8-26 detik.

Adapun dengan aktivitas Gunung Agung, beberapa kali penerbangan dari/ke Bali mengalami pembatalan. Bahkan, memberi dampak pada penerbangan ke kawasan sekitarnya, termasuk Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER