Indonesia Tegaskan Komitmen Kesepakatan Iklim Paris

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Sabtu, 16 Des 2017 04:52 WIB
Komitmen dituangkan melalui Kesepakatan Paris pada One Planet Summit membahas kebijakan terkait perubahan iklim dan pengembangan energi terbarukan.
Komitmen dituangkan melalui Kesepakatan Paris pada One Planet Summit membahas kebijakan terkait perubahan iklim dan pengembangan energi terbarukan. (REUTERS/Eric Gaillard).
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia menegaskan komitmen untuk menyukseskan Kesepakatan Paris (Paris Agreement) pada One Planet Summit yang diselenggarakan pada hari Selasa (12/12) di Paris, Perancis. Selain itu, pemerintah juga mendorong diselesaikannya petunjuk (guidelines) mengenai implementasi Paris Agreement.

"Inti pertemuan ini adalah sudah dua tahun ada komitmen di Paris Agreement. Ini jangan jadi komitmen saja. Harus ada action-nya, dan Indonesia sudah banyak yang dilakukan," ujar Jonan di Kedutaan Besar Indonesia di Paris, Perancis, seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat (12/12).

Jonan mengungkapkan, selama dua tahun Indonesia berkomitmen, Indonesia telah melalui berbagai hal untuk memenuhi komitmen Paris Agreement. Pertama, pada 32 Oktober 2016 lalu, Indonesia telah meratifikasi Paris Agreement dengan terbitnya Undang-undang Nomor 16 Tahun 2016. Indonesia juga telah meratifikasi konvensi internasional terkait lingkungan lainnya, misalnya Konvensi Minamata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Indonesia telah melakukan registrasi  National Determined Contributions (NDC) pada 6 November 2016 untuk pengurangan emisi sebesar 29 persen atau setara 834 juta ton karbindioksida (CO2) hingga tahun 2030 dengan pembiayaan sendiri dan 41 persen atau setara 1.081 juta ton CO2 dengan dukungan internasional.

Indonesia pun terus memamerkan kebijakan terkait perubahan iklim, dengan meningkatkan pengembangan energi terbarukan, pengelolaan hutan dan lahan, serta program Iklim di lingkungan rural dan urban. Hal itu, menurut dia, diharapkan menarik perhatian dunia internasional untuk meningkatkan investasi dan kerja sama pada kegiatan-kegiatan terkait proyek ramah lingkungan (green and climate project).

Sebelumnya, Indonesia sudah melokalkan Paris Agreement menjadi kerangka kerja nasional dan sub-nasional, termasuk Regional Energy Plan (RUED) dan Regional GHG Action Plan (RAD-GRK) di masing-masing provinsi.

Dalam dua tahun, Indonesia berhasil mengurangi emisi CO2 dari sektor energi sebesar 46,31 juta ton, melampaui target 31 juta ton. "Untuk energi baru dan terbarukan, tahun ini saja setidaknya ada penandatanganan 68 kerja sama di sektor EBT. Total kapasitasnya sekitar 1.189 MW. Ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia," kata Jonan.

Dalam rangkaian acara One Planet Summit, sehari sebelumnya (11/12) Jonan juga menyaksikan penandatanganan tiga buah Letter of Intent (LoI) pembangkit energi terbarukan antara PT PLN (Persero) dengan pengembang Perancis yang meliputi PLTB Tanah Laut 70 MW dan PLTS Bali-1 dan Bali-2 masing-masing berkapasitas 50 MWp.

Sebagai informasi, One Planet Summit adalah konferensi tingkat tinggi yang digagas oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hamburg, 8 Juli 2017. Acara ini diselenggarakan Bersama oleh Pemerintah Perancis, PBB dan Bank Dunia.

Forum ini mengundang partisipasi negara-negara, organisasi-organisasi internasional dan entitas-entitas bisnis serta didukung oleh UNFCCC, OECD, Komisi Eropa, C40 Cities Group, dan Global Covenants of Mayors. (agi/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER