Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh 25 persen sepanjang tahun 2018. Angka itu lebih tinggi 4,53 persen dibandingkan dengan pencapaian pertumbuhan IHSG pada tahun 2017, yakni 20,47 persen.
Bila dihitung berdasarkan penutupan IHSG akhir tahun 2017 di level 6.355, maka IHSG diharapkan bisa tembus ke level sekitar 7.943 pada tahun 2018.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menjelaskan, perkiraan tersebut sejalan dengan kondisi ekonomi yang dinilai akan lebih baik dibandingkan dengan tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ekspektasi ekonomi lebih baik, kalau sekarang (tahun 2017) bisa 20 persen, tahun depan bisa 25 persen," terang Wimboh, Jumat (29/12).
Terkait kondisi ekonomi tahun 2018, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution berpendapat, pertumbuhan ekonomi dalam negeri bisa mencapai 5,4 persen.
"Dengan adanya pemilihan kepala daerah (pilkada) sebanyak 171 dampaknya akan menaikan pertumbuhan ekonomi," ucap Darmin.
Menurutnya, 171 pilkada tahun 2018 akan mendorong tingkat belanja masyarakat yang sempat melemah tahun 2017. Pasalnya, berbagai partai politik (parpol) bakal menggelontorkan dana untuk belanja baliho, kaos, ataupun sembako.
"Jadi bertambah kebutuhannya karena pengeluaran untuk kaos, baliho, dan lain sebagainya," jelas Darmin beberapa waktu lalu.
Untuk itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pelaku pasar tak perlu lagi menunggu
(wait and see) untuk berinvestasi di pasar modal. Indikator makro ekonomi, seperti tingkat inflasi dinilai cukup stabil, yakni dibawah empat perse.
"Kemudian pertumbuhan ekonomi juga ya sedikit di atas lima persen," ucap Jokowi.
(agi)