Tahun Baru, Pemerintah Siap Lelang Lebih dari 20 Blok Migas

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Kamis, 04 Jan 2018 14:58 WIB
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengungkapkan, jumlah blok migas yang bakal dilelang lebih dari 20 atau naik dari tahun lalu, 15 blok.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengungkapkan, jumlah blok migas yang bakal dilelang lebih dari 20 atau naik dari tahun lalu, 15 blok. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah bakal menggelar lelang wilayah kerja (WK) atau blok minyak dan gas (migas) untuk tahun ini dalam waktu dekat.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengungkapkan, jumlah blok migas yang bakal dilelang lebih dari 20 atau naik dari tahun lalu, 15 blok.

Pasalnya, selain blok migas baru, pemerintah juga akan menawarkan WK migas yang pada tahun-tahun sebelumnya tidak laku dilirik oleh investor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kami akan lelang secepatnya, langsung saja. Berapapun [blok migas] yang siap," ujar Arcandra saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Kamis (4/1).

Ia menjelaskan, pihaknya akan fokus untuk melelang blok migas dengan skema penawaran langsung. Pasalnya, berdasarkan pengalaman tahun lalu, skema penawaran langsung lebih menarik bagi investor.

Arcandra berharap, lelang bisa dibuka bulan ini, atau paling lambat sebelum kuartal I berakhir, lebih cepat dari tahun lalu yang dibuka pada Mei.

"Kami akan evaluasi minggu depan, secepatnya [lelang blok migas] akan kami buka," jelasnya.

Kontrak bagi hasil dengan kontraktor pemenang lelang nantinya tidak lagi menggunakan skema biaya pengembalian operasional (cost recovery) namun bagi hasil kotor (gross split).

Dengan skema gross split, kontraktor bakal menerima sejumlah insentif pajak yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 53 Tahun 2017 tentang Perlakuan Perpajakan Pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi dan Kontrak Bagi Hasil Gross Split.

Sekadar informasi, minat investor untuk menggarap wilayah kerja migas trennya menurun dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini tak lepas dari efek turunnya harga minyak dunia.


Berdasarkan data Kementerian ESDM, pada tahun 2014, tercatat 8 blok migas yang laku dari 13 blok migas yang ditawarkan dalam lelang. Kemudian, tahun 2015, tidak ada blok migas yang laku dari 8 blok migas yang ditawarkan.

Kondisi sama juga terjadi pada tahun 2016 di mana pemerintah menawarkan 14 blok migas. Tahun ini, hanya 5 blok yang laku dari 15 blok yang ditawarkan.

Sebagai pembanding, pada tahun 2008, sebanyak 38 blok migas laku dari 56 blok yang ditawarkan. Angka itu merupakan capaian tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER