Jakarta, CNN Indonesia -- Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN) menyarankan pemerintah untuk lebih fokus memilih dan mengembangkan sektor industri yang dianggap mampu memperkuat aktivitas serta nilai ekspor dalam negeri sepanjang 2018.
Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta menjelaskan, pihaknya mengimbau pemerintah untuk fokus pada empat industri yakni sektor agrobisnis, maritim, kreatif, dan pariwisata. Dalam hal ini, maritim termasuk juga perikanan dan kelautan.
"Untuk pariwisata sendiri penting karena sektor itu menjadi penyumbang devisa terbesar tahun 2017," ungkap Arif.
Selain fokus pada beberapa sektor industri, pemerintah juga bisa mendorong pengembangan barang olahan sebagai subjek yang diekspor. Dengan demikian, ada nilai tambah dari setiap subjek ekspor tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nilai tambah industrialisasi itu menghasilkan dua hal, pertama sisi positif neraca pembayaran Indonesia kemudian yang kedua membuka lapangan pekerjaan," sambung Arif.
Secara terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, Indonesia bisa memanfaatkan kondisi ekonomi global yang sedang pulih saat ini. Dengan perekonomian lebih baik, maka peluang kenaikan ekspor semakin terbuka.
Namun demikian, ia sadar bahwa kontribusi ekspor terhadap ekonomi dalam negeri hanya 20 persen atau belum sebesar Malaysia dan Singapura yang lebih dari dua sampai tiga kali lipat dari Indonesia.
"Artinya, kalau situasi ekonomi dunia melambat maka Indonesia relatif unggul dari Malaysia dan Singapura, begitu situasinya terbalik kalau Indonesia tidak berusaha keras akan tertinggal," papar Darmin.
Namun begitu, sependapat dengan KEIN, Indonesia perlu lebih fokus memilih sektor untuk memperkuat ekspor. Ia menyebut, kenaikan harga komoditas bisa menjadi pemanis bagi ekspor pertambangan tahun ini.
"Lalu di industri makanan dan minuman apa saja, gula itu sangat penting untuk industri makanan dan minuman," pungkas Darmin.
(lav/bir)