Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rentan terkoreksi terbatas pada awal pekan ini, Senin (22/1), akibat minimnya sentimen positif. Ditambah lagi, pelaku pasar diprediksi sudah melakukan aksi ambil untung (profit taking) sepanjang pekan lalu.
Analis Lotus Andalan Sekuritas Krishna Setiawan mengungkapkan, pelaku pasar akan menikmati keuntungan terlebih dahulu dari kenaikan IHSG sepanjang pekan lalu yang mencapai 1,89 persen. Tercatat, IHSG menorehkan rekor terbarunya pada akhir pekan lalu hingga menembus level 6.490.
"IHSG sudah terlalu agresif pekan lalu tanpa ada koreksi sehat. IHSG juga sudah mahal sekarang," ujarnya kepada
CNNIndonesia.com, Senin (22/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beruntung, IHSG masih memiliki sentimen positif dari prediksi kinerja keuangan emiten tahun 2017, sehingga pelemahan IHSG diramalkan tipis.
"Laporan keuangan emiten masih bagus terutama dari emiten komoditas, karena harga komoditas menguat," terang Wijen.
Ia meramalkan, sepanjang pekan ini IHSG bergerak dalam rentang support 6.400 dan resistance 6.550.
Berbeda pendapat, Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi, IHSG masih akan melanjutkan penguatannya pada hari ini ditopang oleh arus dana asing yang masuk (capital inflow) yang terjadi hingga akhir pekan lalu.
"Hal ini menunjukkan pelaku pasar sedang mengawali tahun ini dengan optimisme tinggi untuk melakukan investasi di pasar modal Indonesia sebagai salah satu tujuan," ungkap William dalam risetnya.
Selain itu, William menyebut rilis kinerja emiten tahun lalu akan menjadi penopang penguatan lanjutan IHSG.
"Kemudian, kondisi perekonomian yang stabil juga menjadi daya tarik bagi investor," tutur William.
Berdasarkan beberapa pengaruh positif ini, William memproyeksi, IHSG bergerak dalam rentang support 6.278 dan resistance 6.523.
(bir)