Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatannya pada hari ini, Selasa (23/1) dan menembus rekor baru. Hal ini, seiring masih maraknya aksi beli oleh pelaku pasar.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menjelaskan, salah satu hal yang menjadi pendorong penguatan IHSG berasal dari harga komoditas, khususnya harga minyak dunia yang kembali naik.
"Di sisi lain, masih adanya berita-berita positif dari sejumlah emiten turut membantu pencapaian IHSG," ungkap Reza dalam risetnya, dikutip Selasa (23/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, pelaku pasar diminta tetap mewaspadai pergerakan pasar, karena kecenderungan beberapa pelaku pasar yang merealisasikan keuntungannya. Terlebih lagi, nilai tukar rupiah melemah menjadi Rp13.350 per Dolar Amerika Serikat (AS).
"Pergerakan IHSG diperkirakan bergerak pada
support 6.478-6.490 dan
resistance 6.522-6.548," terang Reza.
Sementara itu, Analis KGI Sekuritas Indonesia Yuganur Wijanarko mengatakan, pergerakan IHSG rentan terkoreksi karena melambatnya momentum positif jangka pendek.
"Kami lihat keadaan jenuh beli harian dapat berakibat terjadinya suatu bentuk koreksi minor mendadak," kata Yuganur dalam risetnya.
Ia pun memprediksi, IHSG hanya akan bergerak dalam rentang
support 6.320 dan
resistance 6.420. Namun begitu, Yuganur justru merekomendasikan pelaku pasar untuk melakukan akumulasi beli jika prediksinya tepat.
"Waspadai
rebound (kebangkitan) selanjutnya," imbuh Yuganur.
Adapun, IHSG kemarin kembali menembus rekor tertingginya ke level 6.500. Padahal, rupiah melemah dan pelaku pasar asing di pasar reguler tercatat jual bersih
(net sell) sebesar Rp236,12 miliar.
(agi/agi)