Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mengawali pekan di teritori positif. Hal ini didorong oleh aliran dana asing yang masuk ke pasar modal (capital inflow).
Analis Mega Capital Indonesia, Fikri Syaryadi menjelaskan, keinginan pelaku pasar asing untuk investasi di pasar modal dalam negeri karena mereka melihat IHSG tetap kokoh meski dana asing banyak yang keluar tahun 2017.
"Jadi tahun 2017 banyak yang mengalihkan ke obligasi, ini seperti uji coba. Namun nyatanya IHSG masih kuat sampai akhir tahun 2017," papar Fikri kepada CNNIndonesia.com, Senin (29/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah dana asing yang masuk sejak awal tahun 2018 hingga akhir pekan lalu, Jumat (26/1), telah mencapai Rp4,32 triliun.
Berlanjutnya capital inflow ini sejalan dengan prediksi positif dari kinerja keuangan emiten tahun 2017. Sehingga, IHSG tidak hanya ditopang oleh pelaku pasar asing, tapi juga pelaku pasar dalam negeri.
"Tapi profit taking (aksi ambil untung) tetap ada. Makanya IHSG cenderung menguat tipis," terang Fikri.
Dengan begitu, Fikri memproyeksi, IHSG berada dalam rentang support 6.615 dan resistance 6.720 sepanjang pekan ini.
Sementara itu, analis KGI Sekuritas Indonesia Yuganur Wijanarko menilai, IHSG masih berada dalam masa konsolidasi setelah IHSG terus-menerus mencetak rekor baru hingga akhir pekan lalu.
Namun, pelaku pasar dapat memanfaatkan masa konsolidasi ini untuk melakukan aksi beli pada saham lapis kedua (second liner) dengan jangka waktu pendek.
"Proses konsolidasi IHSG di daerah atas akibat keadaan jenuh beli membuat kondisi ideal di mana saham lapis dua bermain cukup aktif," papar Yuganur dalam risetnya.
Beberapa saham yang dimaksud Yuganur, misalnya PT Bank Permata Tbk (BNLI), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).
Dalam hal ini, Yuganur juga mengingatkan agar pelaku pasar tetap memperhitungkan cut loss point guna menghindari kerugian lebih banyak jika harga saham terus terkoreksi.
Ia menjabarkan, untuk cut loss point untuk Bank Pertama di level Rp605 per saham, Ciputra Development di level Rp1.080 per saham, dan Lippo Karawaci di level Rp495 per saham.
Sebagai informasi, IHSG pada pekan lalu ditutup di level 6.660. Dengan demikian, IHSG tercatat naik 2,61 persen sepanjang pekan lalu. Hal ini membuat nilai kapitalisasi pasar BEI menguat 2,67 persen menjadi Rp7.403 triliun dari sebelumnya yang berada di level Rp7.210 triliun.
Rupanya, pergerakan pasar modal dalam negeri sejalan dengan bursa saham Wall Street, di mana mayoritas indeks menguat akhir pekan lalu. Bila dirinci, indeks Dow Jones naik 0,85 persen, S&P500 menguat 1,18 persen, dan Nasdaq Composite tumbuh 1,28 persen.
(gir)