Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagian perusahaan sekuritas mengaku sudah siap untuk mengubah sistem penyelesaian transaksi jual dan beli saham di pasar modal menjadi dua hari (T+2) dari posisi saat ini selama tiga hari (T+3).
Direktur Mandiri Sekuritas Laksono Widodo mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan percepatan transaksi jual dan beli saham menjadi T+2 sejak tahun 2017. Teknologi perusahaan pun saat ini sudah siap.
"Kami sudah siap, kan sebenarnya dikasih waktu. Rencananya sudah dari tahun lalu," ungkap Laksono kepada
CNNIndonesia.com, Kamis (1/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun begitu, menurut dia, pelaksanaan rencana tak terbatas pada persiapan yang harus dilakukan perusahaan, tetapi juga otoritas, seperti Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).
"Karena ini kan suatu mata rantai, jadi tergantung yang lain juga," kata Laksono.
Ia pun menyebut, ada biaya tersendiri yang harus dikeluarkan perusahaan dalam mempersiapkan sistem atau teknologi untuk mempercepat transaksi menjadi T+2.
"Ada biayanya tapi tidak signifikan bagi Mandiri Sekuritas karena teknologi kami sudah cukup mumpuni," jelasnya.
Senada, MNC Sekuritas juga mengaku sudah siap untuk mengikuti rencana perubahan transaksi jual dan beli saham tersebut. Hanya saja, perusahaan juga menanti persiapan dari BEI.
"Karena kan sistemnya harus dites dulu, dari T3 ke T2. Lalu harus menunggu persiapan bank juga," ucap Direktur Utama MNC Sekuritas, Susy Meilina.
Sementara itu, Susy menyebut akan mengikuti aturan vendor dari pihak bursa dalam merealisasikan percepatan transaksi jual dan beli saham. Pasalnya, BEI telah memiliki "
speck" nya tersendiri bagi vendor yang bisa terhubung pada Jakarta Automated Trading System (JATS).
"Ketika sudah siap, nanti akan simulasi," pungkas Susy.
Sebelumnya, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Alpino Kianjaya mengatakan, masih menunggu persiapan perusahaan sekuritas untuk mengubah sistem penyelesaian transaksi jual beli dan saham menjadi T+2.
"Kami sudah
clear, tinggal menunggu vendor saja. Perusahaan sekuritas kan menggunakan vendor jadi mereka harus siapkan dulu perubahan," ungkap Alpino.
(agi)