Jakarta, CNN Indonesia -- Ahli Konstruksi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Dradjat Hoedajanto menilai, rubuhnya konstruksi dinding terowongan atau underpass rel kereta bandara Soekarno-Hatta karena curah hujan yang tinggi.
"Kemungkinan besar hujan yang deras itu menambah tekanan lateral pada dinding yang ada sehingga akibatnya kemudian jebol," terang Dradjat kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (6/2).
Curah hujan yang lebat tersebut, kata Dradjat, kemungkinan melebihi dari yang ditargetkan dari perencanaan pembangunan dinding underpass bandara tersebut, sehingga terjadi longsor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, menurutnya, curah hujan sebenarnya dapat diantisipasi, tergantung dari kesepakatan pada waktu perencanaan curah hujan untuk konstruksi underpass tersebut.
"Ada istilah hujan lima tahun, hujan 10 tahun dan sebagainya. Ini yang jadi kriteria desain ini untuk yang berapa tahun? Kalau kemudian hujannya jadi melampaui kriteria itu, mungkin saja akibatnya seperti yang terjadi di lapangan," papar dia.
Ia mengatakan, tidak menutup kemungkinan ada penyebab lain terkait longsor tersebut. Misalnya saja ada kekurangan pada detil pelaksanaan dan perencanaan pembangunan terowongan itu.
Dradjat mencontohkan, konstruksi beton bertulang yang digunakan untuk penahan dinding pelaksanaan dan detil pemasangannya harus benar. Apabila detilnya tidak benar, kekuatan penahannya tidak sesuai dengan yang direncanakan.
"Pengaturan tulangannya harus benar. Dibelokannya harus dalam posisi yang tepat. Dengan belokan yang tepat, kemudian panjangnya harus tepat kalau itu tidak sesuai. Misalnya panjangnya dibengkokkan 10x3 meter, kemudian hanya terpasang 5x3 meter, maka kekuatannya tidak sesuai dengan perencanaan," papar dia.
Hal itu bisa saja terjadi, menurut Dradjat, karena ada kelalaian pekerja saat pemasangan serta pengecekan yang kurang saksama. Hanya saja, ia menegaskan untuk mengetahui penyebab rubuhnya suatu konstruksi harus dilihat betul semua data-data yang ada.
"Jadi kembali lagi, kalau ingin tahu persis pemicunya apa, harus dipelajari semua dengan baik. Data-datanya dibuka jadi perhitungan dibuka, perencanaannya dibuka, gambarnya dibuka pelaksanaannya seperti apa jadi tidak semudah itu," ujarnya.
Ia menambahkan, dalam pengerjaan sebuah proyek konstruksi, semua pihak yang terlibat baik itu pemerintah dalam hal ini maupun kontraktor, harus menjalankan fungsinya dengan baik mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan.
"Pengawasan harus dilaksanakan agar yang dilakukan di lapangan sesuai dengan yang direncanakan," pungkasnya.
(gir)