Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi meyakini kondisi desa tertinggal akan membaik signifikan dalam kurun tiga tahun jika para pengguna anggaran dana desa melaksanakan empat program unggulan yang ditetapkan kementerian.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mendesak para pendamping untuk memastikan empat program unggulan terwujud dalam penggunaan dana desa.
Pihaknya sangat yakin jika keempat program tersebut dilaksanakan, dalam jangka waktu tiga tahun desa tertinggal sekalipun akan keluar dari predikat tertinggal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sudah terbukti di 24 kabupaten, setengah dari desanya sudah mampu keluar dari predikat tertinggal," ucapnya seperti dikutip dari Antara, Kamis (15/2).
Keempat program tersebut adalah Program Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades), embung desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan sarana olahraga desa.
"Kita minta ini diwujudkan karena empat program unggulan ini telah terbukti mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi masyarakat," tutur Eko.
Untuk program Prukades, pada dasarnya adalah pembentukan klaster ekonomi di desa. Desa akan memiliki satu komoditas unggulan yang menjadi fokus pengembangan, dan diproduksi dalam skala besar.
Dengan demikian, kata dia, fasilitas pascapanen dan rantai pemasaran juga dapat disiapkan.
"Ada 19 kementerian, perbankan dan swasta yang siap membantu," ucapnya.
Terkait embung, kata dia, tidak hanya berfungsi untuk pertanian, tetapi juga perikanan dan pariwisata.
"Akan diberikan bibit gratis dan bantuan pengembangan pariwisata untuk setiap embung yang terbangun," jelasnya.
Pihaknya juga menargetkan nantinya setiap desa akan memiliki BUMDes di tahun 2019. Sedangkan pembangunan sarana olahraga desa, kata dia, penting agar anak-anak muda di desa tidak terjebak pada narkoba atau gerakan radikal.
Ia mengatakan para pendamping harus mampu menyosialisasikan dan mewujudkan keempat program unggulan tersebut.
"Ini adalah tugas pendamping, oleh karena itu kita menghabiskan anggaran hingga Rp2,2 triliun untuk 39 ribu pendamping di seluruh Indonesia," pungkasnya.
(antara/bir)