Penerimaan Pajak Hingga Februari Tumbuh 14 Persen

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Selasa, 06 Mar 2018 19:29 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, penerimaan pajak hingga Februari 2018 tumbuh 14 persen (yoy) atau ditaksir mencapai sekitar Rp160,62 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, penerimaan pajak hingga Februari 2018 tumbuh 14 persen (yoy) atau ditaksir mencapai sekitar Rp160,62 triliun. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, penerimaan perpajakan hingga Februari 2018 tumbuh 14 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Jika tidak digabung dengan penerimaan dari kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) di tahun lalu, pertumbuhan penerimaan perpajakan bahkan mencapai 15 persen.

Dengan mengambil angka penerimaan perpajakan hingga Februari tahun lalu sebesar Rp140,9 triliun yang terdiri dari pajak sebesar Rp134,6 triliun dan bea cukai sebesar Rp6,3 triliun, maka penerimaan perpajakan di Februari ini ditaksir sebesar Rp160,62 triliun.

Sri Mulyani memang tidak merinci lebih jauh ihwal masing-masing kontribusi penerimaan dari pajak dan bea cukai. Namun, ia menyebut, pertumbuhan ini lebih baik dibanding tahun lalu sebesar 7 persen dan dua tahun sebelumnya minus 3 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dilihat dari pertumbuhan ekonomi, artinya momentum meningkat. Terlihat dari sisi perpajakan yang menunjukkan aktivitas," ujar Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (6/3).


Lebih lanjut, ia mengatakan, kondisi ini mengartikan bahwa pos penerimaan di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terbilang positif. Dengan demikian, ketahanan ekonomi Indonesia kian tebal dalam menghadapi sentimen global, yang terutama berasal dari Amerika Serikat.

Semakin baik penerimaan pajak, maka kebutuhan pembiayaan eksternal pun bisa semakin ditekan. Rasio defisit APBN terhadap Produk Domestik Bruto pun dapat semakin ditekan dari target sebesar 2,19 persen dalam APBN 2018.


"Bisa dibilang kondisi APBN dalam dua bulan pertama sangat positif. Kalau pondasi dari APBN bisa dijaga, tentu saja Indonesia bisa menahan kalau ada arus dari luar," ucap dia.

Pada APBN 2018, penerimaan perpajakan ditarget di angka Rp1.618 triliun yang terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp1.424 triliun dan bea cukai sebesar Rp194,1 triliun. Angka ini meningkat 16,08 persen dibanding realisasi tahun 2017 sebesar Rp1.393,8 triliun. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER