Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramalkan semakin tertekan pada akhir pekan ini, Jumat (16/3), diterpa sejumlah sentimen negatif dari dalam dan luar negeri.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menjelaskan dua sentimen negatif yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG, yakni data neraca perdagangan per Februari 2018 dan utang luar negeri pada Januari 2018. Tak heran, pelaku pasar terus menarik dananya dari pasar modal.
"Masih adanya aksi jual semakin memperparah kondisi IHSG yang terus mengalami penurunan," kata Reza dalam risetnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip data Bada Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia defisit sebesar US$120 juta pada Februari 2018, menyusul defisit yang sudah mulai terjadi di bulan sebelumnya.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri Indonesia pada akhir Januari 2018 sebesar US$357,5 miliar, naik 10,3 persen dibandingkan Januari 2017 yang hanya US$324,3 miliar.
Selain itu, kekhawatiran pelaku pasar global terhadap penetapan tarif impor baja di Amerika Serikat (AS) turut membuat indeks global melemah dan berimbas pada laju IHSG.
"Diharapkan kondisi global dapat berkurang sentimen negatifnya sehingga IHSG dapat menemukan momentum pembalikan arah naiknya," papar Reza.
Pada penutupan bursa saham Wall Street tadi malam, mayoritas indeks terpantau melemah. Indeks S&P500 turun 0,08 persen, Nasdaq Composite turun 0,2 persen, dan NYSE Composite turun 0,15 persen.
"Diperkirakan IHSG akan berada di kisaran support 6.250-6.285 dan resistance 6.334-6.342," ujar Reza.
Adapun, Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya berpendapat pelaku pasar justru bisa memanfaatkan kondisi pelemahan IHSG untuk melakukan akumulasi beli.
"Akumulasi pembelian masih dapat dilakukan dengan jangka waktu menengah dan panjang," kata William melalui risetnya.
Dalam hal ini, ia masih cukup optimis IHSG bisa mendarat di teritori positif pada hari ini. Ia memprediksi, IHSG bergerak dalam rentang
support 6.309 dan
resistance 6.521.
Sementara, pada perdagangan kemarin IHSG melemah hampir satu persen atau tepatnya 0,95 persen ke level 6.321. Pelemahan IHSG diikuti dengan koreksi rupiah sebesar 0,11 persen menjadi Rp13.749 per dolar AS.
(agi)