Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengeluarkan beras impor yang saat ini ditimbun di gudang. Soalnya, harga beras masih belum turun ke arah harga wajar.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), rata-rata harga beras nasional per 19 Maret 2018 berksiar Rp11.800 per kilogram (kg). Angka ini memang turun dibanding periode yang sama Januari 2018 sebesar Rp11.950 per kg, namun masih jauh lebih tinggi ketimbang Harga Eceran Tertinggi (HET).
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57 Tahun 2017 menyebut bahwa HET beras tercatat di angka Rp9.450 hingga Rp10.250 per kg. Dengan kata lain, harga beras saat ini masih lebih tinggi 15,12 persen hingga 24,86 persen dibanding harga tertinggi seharusnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa masalahnya beras impor itu? Memang mau disimpan-simpan? Tidak, itu tidak boleh begitu," tegas Darmin ditemui di kantornya, Senin (19/3).
Namun, sayangnya saat ini Bulog tidak bisa mengeluarkan beras tersebut lantaran gudang masih dijaga oleh Satuan Tugas (Satgas) Pangan. Untuk itu, ia sebelumnya sudah meminta izin ke Satgas Pangan agar gudangnya dibuka.
Ia mengatakan pembukaan beras impor ini sangat penting bagi operasi pasar. Sebab, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, harga beras harus sudah turun ke arah normal menjelang bulan Ramadan.
"Saya sudah bilang ke Satgas bahwa ini adalah kewenangan Bulog. Jangan digembok-gembok gudangnya, karena kami mau menurunkan harga menjelang bulan puasa dan lebaran," jelas dia.
Sebelumnya, Bulog berencana untuk menjadikan beras impor yang rencananya sebesar 500 ribu ton untuk persediaan. Namun, sesuai rapat koordinasi terbatas 15 Februari 2018 lalu, total impor beras yang diperbolehkan hingga Februari 2018 tercatat 281 ribu ton.
Namun, pemerintah memberi waktu Bulog untuk merampungkan impor akhir Maret nanti.
Stok beras Bulog per 12 Maret 2018 mencapai 642.612 ton. Secara rinci, stok beras medium sebanyak 344.159 ton, beras premium sebanyak 298.453 ton dan stok CBP 27.888 ton.
(bir)