Distribusi Sulit, Kemendag Perpanjang Waktu Impor Beras

Yuli Yanna Fauzie | CNN Indonesia
Rabu, 14 Mar 2018 19:13 WIB
Kemendag Perpanjang Waktu Kirim Impor Beras untuk Bulog hingga Akhir Maret 2018.
Kemendag Perpanjang Waktu Kirim Impor Beras untuk Bulog hingga Akhir Maret 2018. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah memperpanjang batas waktu pengiriman impor beras bagi Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) sampai 31 Maret 2018 dari sebelumnya hanya sampai 28 Februari 2018. Izin perpanjangan diterbitkan pada Senin kemarin (12/3).

Direktur Jenderal Perhubungan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan menjelaskan perpanjangan batas waktu diberikan lantaran Bulog kesulitan untuk merampungkan impor beras tahap satu dengan kuota mencapai 281 ribu ton sampai akhir februari.

Bulog baru bisa mengimpor beras sebanyak 261 ribu ton sampai akhir bulan kemarin, dan masih tersisa sekitar 20 ribu ton lagi yang diimpor dari India. Untuk itu perpanjangan ini dikeluarkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Dia (Bulog) minta waktu, karena tidak keburu. Impor beras yang 20 ribu ton sedang perjalanan, sehingga perlu ada perubahan," ujar Oke di kawasan Senayan, Rabu (14/3).

Kendati masih ada kuota impor yang belum masuk, Oke memastikan suplai beras masyarakat tetap aman sesuai dengan kebutuhan, dan tidak akan mengganggu rantai pasok.

Selain memperpanjang batas waktu impor tahap satu, Oke bilang, kementerian juga akan segera mengeluarkan izin impor beras tahap dua bagi Bulog sampai Juni mendatang.


Pasalnya, kuota impor beras yang diberikan kepada Bulog mencapai 500 ribu ton sesuai keputusan rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Artinya, sampai Juni mendatang, Bulog masih harus mengimpor 219 ribu ton beras lagi.

"Jadi ada negara tertentu yang mengirim sampai Juni, ada negara tertentu sampai Maret. Kalau tidak salah, untuk India dan Pakistan yang Juni, itu sekitar 100 ribu ton," pungkasnya. (lav/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER