Jakarta, CNN Indonesia --
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak terbatas pada awal pekan ini, Senin (23/4) akibat nilai tukar
rupiah yang semakin melemah hingga menyentuh Rp13.800 per dolar Amerika Serikat (AS) akhir pekan lalu.
Analis Lotus Andalan Sekuritas Krishna Setiawan mengungkapkan pelemahan rupiah membuat pelaku pasar semakin tak percaya diri untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
"Tapi kalau pergerakan rupiah mulai stabil, mungkin pada pertengahan pekan IHSG akan membaik," ucap Krishna kepada
CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati IHSG terus dirundung kekhawatiran pelaku pasar terhadap rupiah, indeks rupanya memiliki sentimen positif dari laporan keuangan emiten kuartal I 2018.
"Jadi ada kekhawatiran tapi ada optimisme juga. Sentimen bercampur," kata Krishna.
Maka itu, Krishna memprediksi IHSG hanya bergerak dalam rentang
support 6.300 dan
resistance 6.380-6.390.
Sementara itu, Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya berpendapat tak hanya pergerakan rupiah saja yang memberikan pengaruh buruk pada IHSG, laju bursa saham di AS dan Asia juga turut mempengaruhi.
"Sentimen pergerakan pasar global dan regional cukup memberikan pengaruh terhadap pola pikir investor jangka pendek," papar William dalam risetnya.
Pada akhir pekan lalu, Jumat (20/4), indeks Nikkei225 di Jepang ditutup turun 0,13 persen, indeks Hangseng di Hong Kong turun 0,94 persen, dan indeks Kospi di Korea Selatan turun 0,39 persen.
Kemudian, tiga indeks utama di bursa saham Wall Street juga kompak melemah. Terinci, Dow Jones terkoreksi 0,82 persen, S&P500 terkoreksi 0,85 persen, dan Nasdaq terkoreksi 1,27 persen.
Namun, William tetap optimis IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya karena fundamental ekonomi masih cukup baik. Ia meramalkan IHSG dapat melaju dalam rentang
support 6.171 dan
resistance 6.389.
Sebagai informasi, IHSG pada pekan lalu naik 1,07 persen ke level 6.337 dari sebelumnya 6.270. Alhasil, nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) naik 1,08 persen menjadi Rp7.054 triliun.
[Gambas:Video CNN] (agi)