IHSG Diramal Melemah Terseret Bursa Global

Dinda Audriene Muthmainah | CNN Indonesia
Selasa, 24 Apr 2018 07:56 WIB
IHSG diperkirakan kembali melemah pada perdagangan hari ini dan bergerak di rentang support 6.278 dan resistance 6.352, akibat pelemahan bursa saham global.
IHSG diperkirakan kembali melemah pada perdagangan hari ini dan bergerak di rentang support 6.278 dan resistance 6.352, akibat pelemahan bursa saham global. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (24/4), akibat pelemahan bursa saham global.

Pada penutupan tadi malam, bursa saham Wall Street terlihat bervariasi. Indeks Dow Jones dan Nasdaq Composite masing-masing turun 0,06 persen dan 0,25 persen, sedangkan S&P500 naik 0,01 persen.

Kemarin, Senin (23/4), bursa saham Asia dan Eropa juga terpantau bergerak di zona merah. Sebagai contoh, indeks Nikkei225 di Jepang terkoreksi 0,33 persen dan indeks Wig20 di Polandia terkoreksi 0,29 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Dominasi pergerakan pasar saham global yang melemah tentunya memberikan imbas negatif pada IHSG nantinya," ungkap Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada dalam risetnya.

Pergerakan saham global juga akan menjadi patokan pelaku pasar dalam melakukan transaksi hari ini. Reza menilai volume aksi jual akan lebih banyak dibandingkan dengan volume beli. Namun, ia berharap pelemahan bisa lebih terbatas.

"Diperkirakan IHSG berada di kisaran support 6.278-6.287 dan resistance 6.318-6.332," terang Reza.


Analis Artha Sekuritas Frederik Rasali menambahkan sentimen negatif lainnya berasal dari tekanan tingkat imbal hasil (yield) surat utang negara (SUN) bertenor 10 tahun. Frederik meramalkan IHSG hanya bergerak dalam rentang support 6.278 dan resistance 6.352.

"Tekanan yield SUN (berasal) dari tingkat US treasury yield 10 tahun," kata Frederik melalui risetnya.

Di sisi lain, IHSG akan mendapatkan sedikit angin segar dari rilis laporan keuangan emiten kuartal I 2018. Dengan begitu, volume beli bisa sedikit terdongkrak dari sentimen tersebut. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER