Bagikan Mesin Pengering Padi, Mentan Anggarkan Rp1 Triliun

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Rabu, 09 Mei 2018 15:48 WIB
Pemerintah bakal menyalurkan 1.000 unit mesin pengering padi (dryer) kepada kelompok tani di seluruh Indonesia sepanjang 2018.
Pemerintah bakal menyalurkan 1.000 unit mesin pengering padi (dryer) dengan anggaran Rp1 triliun untuk para petani. (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah bakal menyalurkan 1.000 unit mesin pengering padi (dryer) kepada kelompok tani di seluruh Indonesia sepanjang 2018. Total anggaran pengadaannya mencapai Rp1 triliun.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan pengadaan dryer merupakan salah satu strategi untuk memotong rantai pasok beras.

Selama ini, Badan Urusan Logistik (Bulog) tidak dapat menyerap sebagai produksi gabah petani karena kadar air tidak memenuhi ketentuan. Akibatnya, petani banyak yang menjual kepada tengkulak dengan harga yang rendah.

Dengan adanya mesin pengering, petani dapat menjual gabah dengan kualitas kadar air yang sesuai dengan ketentuan Bulog. Selanjutnya, Bulog akan menyerap gabah dengan harga wajar. Dengan demikian, kesejahteraan petani bisa meningkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dryer akan dibagikan gratis kepada kelompok tani di seluruh Indonesia, langsung bersinergi dengan Bulog," ujar Amran usai menghadiri Rapat Koordinasi Serap Gabah Petani (Sergap) bersama dengan TNI dan Bulog di Kantor Pusat Bulog, Rabu (9/5).

Biasanya, lanjut Amran, distribusi gabah petani ke Bulog harus melalui lima tingkat. Namun, melalui sinergi dengan Bulog, kelompok tani dapat memangkas rantai pasok menjadi hanya dua hingga tiga tingkat.

Dengan rantai pasok yang semakin pendek, Bulog bisa membeli beras dengan harga yang lebih murah saat ini yaitu di bawah Rp8 ribu. Beberapa daerah yang menjadi fokus penyerapan gabah adalah daerah lumbung padi di antaranya Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, NTB, Lampung, Sumatera Selatan, dan Sumatera Barat.

"Jadi, kita bisa mengangkat kesejahteraan petani, pengusaha untung, stok Bulog aman dan konsumen tersenyum," ujarnya.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengungkapkan Bulog membeli gabah dari petani dengan acuan kualitas dan harga berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015. Hasil gabah/ beras yang diserap akan digunakan sebagai alat stabilisasi harga di tingkat eceran/ konsumen, Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra) dan stok cadangan beras pemerintah (CBP).

"Kami terikat oleh peraturan bahwa gabah dengan kadar air sekian baru bisa diserap. Ini kan merugikan petani. Solusinya, bagaimana petani bisa memenuhi standar gabah," ujar pria yang akrab disapa Buwas ini.

Buwas mengapresiasi langkah pemerintah untuk menyediakan mesin pengerng bagi kelompok tani.

"Ini sebagai upaya Kementerian Pertanian membantu petani supaya hasil panen bisa langsung diserap oleh Bulog karena standarnya terpenuhi," ujarnya.

Ke depan, cadangan jangka menengah Bulog bisa berupa gabah atau tidak hanya berupa beras yang siap didistribusikan.

"Untuk cadangan tiga bulan ke atas, kami akan stok gabah," ujarnya.

Adapun, realisasi pengadaan gabah/beras dalam negeri yang dilakukan Bulog hingga Selasa (8/5) mencapai 682 ribu ton. (lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER