Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah berencana melakukan penjualan instrumen
Surat Utang Negara (SUN) ritel atau
Saving Bond Ritel (SBR) kepada investor individu secara
online. Masyarakat bisa melakukan pembelian dengan minimum pemesanan Rp1 juta dengan tingkat bunga sebesar 6,8 persen.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menjelaskan bahwa SBR seri 003 yang akan ditawarkan adalah obligasi tanpa warkat dan tidak diperjualbelikan di pasar sekunder. Obligasi ini juga tidak dapat dicairkan hingga jatuh tempo, kecuali pada masa pelunasan sebelum jatuh tempo
(early redemption).SBR 003 dapat dipesan mulai dari Rp1 juta dengan pemesanan maksimal Rp3 miliar. Obligasi ini bertenor dua tahun dengan jenis kupon mengambang dengan tingkat bunga minimal
(floating with floor) mengikuti suku bunga acuan BI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tingkat kupon untuk periode 3 bulan pertama (31 Mei hingga 20 Agustus 2018) adalah sebesar 6,8 persen. Kupon tersebut berasal dari bunga acuan BI saat ini sebesar 4,25 persen ditambah
spread tetap 225 bps. Tingkat kupon berikutnya disesuaikan setiap 3 bulan hingga jatuh tempo.
Proses registrasi dapat mulai dilakukan pada 30 April hingga 25 Mei 2018, sedangkan masa penawaran berlangsung pada 14 hingga 15 Mei 2018. Tanggal penetapan hasil penjualan rencananya jatuh pada 28 Mei 2018 dan tanggal setelmen pada 31 Mei 2018.
Pembayaran kupon dilakukan pada setiap tanggal 20 setiap bulan, di mana pembayaran kupon pertama kali bakal dilakukan pada 20 Juni 2018.
"Tujuan penerbitan SBR003 secara
online adalah untuk mempermudah akses masyarakat berinvestasi di SUN ritel, memperluas basis investor dalam negeri dengan menyediakan alternatif investasi, serta memenuhi sebagian pembiayaan APBN 2018," jelas DJPPR dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (11/5).
Menurut DJPPR, proses pemesanan pembelian SBR003 secara
online dilakukan melalui 4 tahap yaitu registrasi/pendaftaran, pemesanan, pembayaran, dan setelmen atau konfimasi.
Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan mitra distribusii yang memiliki
interface dengan sistem e-SBN.
"Sebelum melakukan pemesanan pembelian, setiap calon investor kiranya telah memahami Memorandum Informasi SBR003 yang akan dirilis pada tanggal 14 Mei 2018," jelas DJPPR.
Adapun masyarakat yang berminat berinvestasi pada SBR003 dapat menghubungi sembilan mitra distribusi yang telah ditetapkan. Kesembilan mitra tersebut, yakni BCA, Bank Mandiri, BNI, Bank Permata, BRI, Trimegah Sekuritas, Investree Radhika Jaya, Star Mercato Capitale (Tanam Duit), dan Bareksa Portal Investasi.
(agi)