Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengklaim aksi teroris berupa ledakan bom di Surabaya yang terjadi kemarin dan pagi ini, Senin (14/5), belum mempengaruhi sikap investor, baik lokal maupun asing.
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan serangan bom tersebut tak akan membuat pelaku usaha khawatir terlalu berlebihan hingga menghentikan ekspansinya tahun ini.
"Jadi kalau sampe orang takut ekspansi itu tidak sama sekali, kemudian asing juga tidak terpengaruh. Jadi semuanya berjalan lancar," ungkap Hariyadi kepada CNNIndonesia.com, Senin (14/5).
Ia menilai pemerintah telah berupaya cukup baik dalam mengatasi penyerangan bom sejak kemarin, di mana Presiden Joko Widodo juga langsung mengunjungi Surabaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Polisi juga langsung mengungkap, mereka juga masih bekerja untuk bongkar itu," ujar Hariyadi.
Maka itu, ia tak sepakat dengan pernyataan sejumlah analis saham yang menyebut rentetan bom di Surabaya turut mempengaruhi investor untuk menanamkan investasinya di pasar modal Indonesia.
Pasalnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melemah sejak pembukaan padi tadi dan ditutup melemah pada sesi I sebesar 0,75 persen ke level 5.911.
"Itu hanya spekulan saja, tidak terpengaruh kok. Jadi ini secara keseluruhan tidak ada pengaruh," tegas Hariyadi.
Kendati demikian, ia meminta agar pemerintah segera menyelesaikan revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme atau Antiterorisme karena sudah bersifat urgensi untuk saat ini.
"UU antiterorisme harus segera disahkan agar pihak keamanan atau kepolisian bisa bekerja lebih fokus dan tegas," ucap Hariyadi.
Seperti diketahui, aksi teroris di Surabaya mulai dilakukan pada Minggu (14/5) dengan mengebom tiga gereja. Kemudian, pagi ini aksi dilanjutkan dengan bom di Mapolrestabes Surabaya.
(lav)