Jakarta, CNN Indonesia --
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya menilai
aksi terorisme di Surabaya tak akan membuat investor asing melarikan modalnya ke tempat lain, sehingga tak mempengaruhi iklim investasi di Jawa Timur.
Ketua Kadin Surabaya Jamhadi mengatakan pengalaman masa lalu menunjukkan rakyat sudah dewasa dalam merespon aksi terorisme, sehingga tak akan menimbulkan kekacauan sosial dan ekonomi.
Dengan begitu, investor akan tetap memiliki kepercayaan untuk menanamkan modalnya di Surabaya, atau wilayah lain di Indonesia.
"Pengalaman lalu-lalu menunjukkan rakyat sudah dewasa dan senang memelihara kedamaian. Perusahaan yang beroperasi di Surabaya juga tetap baik, terutama yang akan masuk investasi," katanya kepada
CNNIndonesia.com, Senin (14/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menilai selama ini Surabaya dikenal sebagai tempat yang aman dan nyaman. Namun dengan adanya kejadian tersebut, Jamhadi mengimbau Surabaya untuk segera merapatkan barisan dan menunjukkan ke dunia luar bahwa wilayahnya memang aman sebagai tempat singgah, berwisata, maupun berbisnis.
"Kami Kadin Surabaya mengutuk tindakan pelaku bom pada beberapa lokasi di Surabaya," tuturnya.
Sejak 10 tahun terakhir, lanjutnya, Jawa Timur telah memperoleh investasi langsung dari 36 negara di dunia. Dia optimistis, investor tak akan mengurungkan niat untuk terus berinvestasi di wilayahnya.
Kadin Surabaya sebenarnya kedatangan delegasi pebisnis dari Singapura untuk agenda forum Indonesian Business Centre (IBC) yang akan berlangsung hari ini, Senin (14/5).
Jamhadi juga mengungkapkan peristiwa ledakan bom tak menyurutkan Kadin untuk tetap menggelar acara tersebut. Mereka meyakinkan investor bahwa Surabaya tetap aman.
"Tentu adanya kejadian kemarin kami jelaskan kepada para tamu bahwa Surabaya dan Jatim aman," tuturnya.
Dia mengimbau pemerintah, kepolisian, dan masyarakat untuk terus menciptakan rasa aman sehingga bisnis bisa berjalan normal dan lebih baik.
(lav)