Jakarta, CNN Indonesia --
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak dipengaruhi oleh aksi
ambil untung (
profit taking) pelaku pasar pada awal pekan ini.
Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra mengatakan aksi
profit taking kemungkinan besar terjadi setelah IHSG menguat dalam tiga hari perdagangan terakhir.
"Saya pikir akan
profit taking Jumat (26/5), tapi ternyata Jumat IHSG masih kuat," ungkap Aditya kepada
CNNIndonesia.com, Senin (28/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada akhir pekan lalu, IHSG memang bertahan di zona hijau dengan kenaikan tipis 0,49 persen atau 29,2 poin ke level 5.975. Artinya, IHSG semakin mendekati level 6.000.
Kendati potensi
profit taking terlihat jelas, tetapi pergerakan IHSG masih akan ditopang oleh aksi beli pelaku pasar asing.
"Aksi beli asing masih tinggi. Jadi, mungkin IHSG masih bisa di area positif," imbuh Aditya.
Ia memproyeksi IHSG bisa menembus level 6.010 pada awal pekan ini dan tidak lagi bergerak di bawah level 5.900.
Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan juga menilai pergerakan IHSG akan diwarnai aksi ambil untung pelaku pasar. Pasalnya, beberapa waktu terakhir IHSG jarang menguat selama tiga hari berturut-turut.
"Sentimen untuk Senin hanya
profit taking," kata Alfred.
Namun, untuk satu pekan ini ia melihat hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia turut menjadi fokus pelaku pasar. Sebab, BI umumnya hanya melakukan RDG satu kali dalam satu bulan.
"Mungkin juga karena Gubernur BI kan baru, pasca pelantikan saja," terang dia.
Pada hari ini, ia memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.936 dan resistance 6.012.
Sementara, selama satu pekan ini IHSG berpeluang berada dalam rentang support 5.885 dan resistance 6.100.
(bir)