Jakarta, CNN Indonesia --
Bank Indonesia (BI) menyatakan akan mengubah kebijakan mereka ke depan, dari yang saat ini masih akomodatif menjadi lebih ketat. Dengan pengetatan kebijakan tersebut, kemungkinan dalam beberapa waktu ke depan tidak akan menurunkan suku bunga acuan mereka lagi.
Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia mengatakan, pengetatan kebijakan tersebut diambil sebagai respon BI terhadap kenaikan
suku bunga acuan yang dilakukan Bank Sentral Amerika.
"Kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin sekarang ini menjadikan kebijakan kami yang sebelumnya netral ke bias - ketat, berbeda dengan sebelumnya yang lebih akomodatif," katanya, Rabu (30/5).
BI dalam Rapat Dewan Gubernur tembahan yang digelar Rabu ini memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Alhasil dengan kenaikan ini, suku hunga acuan menjadi 4,75 persen.
Kenaikan suku bunga ini merupakan kali kedua yang dilakukan oleh BI pada Mei ini. Sebelumnya, dalam Rapat Dewan Gubernur yang digelar 16- 17 Mei lalu, BI juga menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perry mengatakan pengetatan kebijakan yang dilakukan dengan menaikkan suku bunga tersebut dilakukan untuk menjaga pergerakan inflasi dan pertumbuhan ekonomi agar sesuai dengan target yang telah ditetapkan pemerintah.
Dalam jangka pendek, kebijakan tersebut juga dilakukan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.
(agt)