Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan
impor beras jilid II sebesar 500 ribu ton telah direalisasikan secara bertahap dan dipastikan masuk ke Indonesia.
"Sudah masuk barangnya, itu ada di laman Vietnam sudah dilakukan, sudah masuk," kata Enggar ketika dikonfirmasi di Gedung Ombudsman, Jakarta Selatan, Senin (4/5).
Dikatakan Enggar, tidak ada masalah apapun dari kementerian lain atau lembaga terkait soal impor beras jilid dua ini. Badan Urusan Logistik atau
Bulog pun selaku penyelenggara telah setuju dengan impor beras tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya pada waktu itu di Rakor Menko dengan Pak Mentan, Pak Dirut Bulog semua sudah setuju, lah kan yang menyelenggarakan juga Bulog," katanya.
Hal yang berbeda justru diungkapkan oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso beberapa waktu lalu. Pria yang akrab disapa Buwas itu mengatakan Surat Persetujuan Impor (SPI) yang diterbitkan Kementerian Perdagangan sampai saat ini belum dimanfaatkan olehnya. Menurut dia, gudang Bulog akan sesak jika impor beras tetap dilakukan.
"SPI terbit bukan berarti harus dilaksanakan dong. Nanti ditaruh di mana? Gudang saya sudah penuh. Kalau saya bilang, sudah ada perintah untuk impor, tapi kalau saya bilang belum perlu, ya tidak dipakai. Buat apa? Itu kan boleh dilaksanakan, boleh tidak," jelas Buwas saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan pada Rabu (30/5) lalu.
Terkait hal ini
CNNIndonesia.com pun kemudian melakukan pemeriksaan di laman bulog.co.id. Di laman tersebut terlihat per tanggal 28 Mei 2018 telah masuk beras pengadaan luar negeri sebesar 561.382 ton, dengan realisasi pengadaan sebesar 825.765 ton.
Kemudian, pada 31 Mei 2018 laman bulog.co.id tidak lagi menampilkan kolom pengadaan beras luar negeri.
Justru pada tanggal tersebut hingga saat ini hanya tercantum kolom realisasi pengadaan sebesar 1.418.569 ton dari yang sebelumnya hanya sebesar 825.765 ton.
(lav/bir)