Jakarta, CNN Indonesia -- Pemegang saham menyetujui rencana aksi korporasi
PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) untuk melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau
private placement dan membeli kembali (buyback) saham.
Direktur dan Investor Relations Andi W Setianto mengatakan aksi korporasi berupa
private placement dilakukan sebagai upaya lanjutan restrukturisasi utang perusahaan setelah melakukan penggabungan saham (reverse stock) pada 20 Februari 2017 lalu.
"
Private placement ini bentuk konversi utang menjadi saham," kata Andi, Rabu (6/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Andi, jumlah utang yang dikonversi dalam
private placement tersebut sebesar Rp338,42 miliar dengan harga konversi Rp300 per saham.
Ia merinci, lima kreditur yang setuju untuk melakukan konversi utang menjadi saham, di antaranya; PT Indo Alam Resources sebesar Rp130,95 miliar, PT Mateo Sagraha Atlantis (MSA) sebesar Rp67,08 miliar, PT Lingga Manik sebesar Rp12,07 miliar, Leonard Djajali sebesar Rp58,33 miliar, dan Loh Tim Fatt sebesar Rp69,99 miliar.
"Pemegang saham ini akan memiliki 45,12 persen saham. Sisanya 50-an persen pemegang saham lama," kata Andi.
Setelah mendapatkan persetujuan
private placement oleh pemegang saham, perusahaan akan melanjutkan proses penerbitan ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) setelah Lebaran mendatang.
"Jadi harusnya tahun ini proses selesai," katanya.
Selain melakukan
private placement dalam waktu dekat, perusahaan juga akan melakukan
buy back enam saham. Menurut Andi, enam saham itu merupakan sisa saham dari pelaksanaan
reverse stock tahun lalu.
"Semua sudah disetujui," kata Andi.
Andi menambahkan ke depan pihaknya tak menutup kemungkinan perusahaan untuk melakukan aksi korporasi sama berupa konversi utang bagi kreditur pada waktu mendatang. Sebab, hal tersebut juga bisa membantu memperbaiki kondisi keuangan perusahaan.
"Makanya kami
reverse stock dulu agar saham jadi menarik, jadi
liquid jadi kreditur mau untuk konversi," ucap Andi.
(lav/agt)