Petani Dijanjikan Untung 80 Persen Jika Berkongsi dengan BUMN

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Kamis, 07 Jun 2018 18:54 WIB
Presiden Joko Widodo meyakini petani akan mendapatkan keuntungan lebih besar jika bekerja sama dan bersatu dengan kelompok Badan Usaha Milik Negara.
Petani memanen padi di areal persawahan Rorotan, Jakarta Utara. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo meyakini petani akan mendapatkan keuntungan lebih besar jika bekerja sama dan bersatu dengan kelompok Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Hal itu disampaikan ketika meresmikan Program Kewirausahaan Pertanian dan Digitalisasi Sistem Pertanian di Desa Majasari, Sliyeg, Indramayu, Kamis (7/6).

"80 persen akan diberikan kepada petani. Keuntungan 20 persen BUMN. Itu hanya untuk operasional dan lain-lain," kata Jokowi seperti dikutip laman resmi Sekretariat Kabinet, Kamis (7/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Skema itu akan diterapkan PT Mitra Bersama Bumdes yang 49 persen saham dimiliki Kelompok Petani (Poktan) atau Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan). Sementara 51 persen dimiliki BUMN.

Jokowi berpendapat pembentukan perusahaan seperti itu bisa membuat petani semakin maju dan bisa berkompetisi, karena menjual beras kemasan langsung ke masyarakat tanpa melalui tengkulak.

Oleh sebab itu, ia bakal memantau terus perkembangan PT Mitra Bersama Bumdes enam bulan mendatang guna mengetahui efektivitas dan keuntungan petani.

"Kalau ini berjalan baik maka akan dilakukan di seluruh tanah air dalam mengorganisasi petani," kata mantan Wali Kota Solo ini.


Kendati demikian, ia menegaskan bakal menghentikan program jika ternyata pendapatan serta kesejahteraan petani tidak meningkat.

"Nanti saya tanya petani di Sliyeg, gimana pak? Waduh Pak dulu sebulan dapat Rp300 ribu, sekarang bisa tambah jadi Rp400 ribu, Rp500 ribu, atau Rp600 ribu. Ini yang dicari," tutur Presiden.

Pernyataan itu disampaikan langsung di hadapan Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, serta Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

(lav/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER