Tingkat Kecelakaan Turun, Santunan Jasa Raharja Malah Bengkak

Dinda Audriene Mutmainah | CNN Indonesia
Jumat, 08 Jun 2018 04:53 WIB
PT Jasa Raharja menyebut tren klaim kecelakaan saat mudik Lebaran menurun. Namun, nilai santunan yang dibayarkan ke korban justru meningkat.
PT Jasa Raharja menyebut tren klaim kecelakaan saat mudik Lebaran menurun. Namun, nilai santunan yang dibayarkan ke korban justru meningkat. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Jasa Raharja (Persero) menyebut tren klaim kecelakaan saat mudik Lebaran menurun setiap tahunnya. Mengacu data tahun lalu, jumlah korban kecelakaan khusus periode mudik Lebaran, turun 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kepala Divisi Pencegahan dan Pelayanan Jasa Raharja Abdul Haris mengatakan jumlah korban kecelakaan saat mudik tak banyak karena umumnya kondisi lalu lintas padat. Sehingga, pengendara tak bisa memacu kendaraan bermotornya dengan kecepatan tinggi.

"Karena mungkin jalan raya padat macet. Jadi, orang jalannya lambat," ujarnya, Kamis (7/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kendati jumlah korban kecelakaan menurun, namun santunan yang dibayarkan perusahaan asuransi sosial tersebut malah membengkak. Alasannya, karena Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15/PMK.010/2017 dan 16/PMK.010/2017 menaikkan nilai santunan hingga 100 persen.

"Jadi, Lebaran tahun lalu, jumlah santunan naik Rp132 miliar. Kalau Lebaran 2016 lalu lebih kecil, yaitu Rp77,9 miliar," imbuh dia.

Secara keseluruhan, Direktur Utama Jasa Raharja Budi Raharjo memaparkan total santunan yang diberikan kepada korban kecelakaan hingga Mei 2018 sebesar Rp985,7 miliar atau melesat 75,59 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp561,39 miliar.


"Sepanjang tahun lalu, santunan yang dibayarkan Rp1,9 triliun. Kalau sampai Mei 2018 jelas naik juga, karena nilai santunannya dinaikkan oleh PMK tadi. Per Mei Rp985,7 miliar," jelasnya.

Untuk menekan kecelakaan saat mudik Lebaran, Budi melanjutkan, Jasa Raharja membuka beberapa posko khusus untuk tempat peristirahatan pemudik sepeda motor. Sebab, mayoritas kecelakaan terjadi menimpa pengemudi sepeda motor.

"Diketahui 65 persen korban itu adalah sepeda motor. Jadi, seharusnya dua jam sampai tiga jam setelah mengendarai mereka harus istirahat," katanya.


Kemudian, khusus di rest area di dalam tol, Jasa Raharja bersama beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya juga menyediakan fasilitas refleksi dan beberapa permainan untuk anak kecil.

Jasa Raharja memberangkatkan 608 pemudik melalui moda kereta api Jaka Tingkir menuju Stasiun Purwosari, Solo, Jawa Tengah.

"Ini juga bekerja sama dengan BUMN lainnya," imbuh Budi.

Ia menambahkan, hal itu sengaja dilakukan untuk mengurangi pemudik yang menggunakan sepeda motor agar beralih ke kereta api. Pasalnya, sepeda motor terbilang tidak aman digunakan untuk bepergian jauh. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER