Di Perdagangan Hari Ini, Rupiah Jatuh Paling Terpuruk

Yuli Yanna Fauzie | CNN Indonesia
Kamis, 21 Jun 2018 17:02 WIB
Nilai tukar rupiah rontok 170 poin atau 1,22 persen ke posisi Rp14.102 per dolar AS pada akhir perdagangan pasar spot hari ini, Kamis (21/6).
Nilai tukar rupiah rontok 170 poin atau 1,22 persen ke posisi Rp14.102 per dolar AS pada akhir perdagangan pasar spot hari ini, Kamis (21/6). (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah rontok 170 poin atau 1,22 persen ke posisi Rp14.102 per dolar AS pada akhir perdagangan pasar spot hari ini, Kamis (21/6). Sementara, berdasarkan kurs referensi Bank Indonesia (Jisdor) berada di posisi Rp14.090 per dolar AS.

Pelemahan rupiah hari ini menjadi yang paling terpuruk di antara mata uang dunia, meski hampir seluruh mata uang juga melemah di hadapan dolar AS.

Di kawasan Asia, won Korea Selatan mengekor rupiah dengan pelemahan sebesar 0,66 persen. Lalu, baht Thailand minus 0,59 persen, renmimbi China minus 0,44 persen, dan dolar Singapura minus 0,36 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kemudian, ringgit Malaysia minus 0,26 persen, rupee India minus 0,23 persen, yen Jepang minus 0,09 persen, dan peso Filipina minus 0,04 persen. Hanya dolar Hong Kong yang menguat 0,01 persen.

Sedangkan di negara maju, poundsterling Inggris melemah 0,53 persen, euro Eropa minus 0,52 persen, rubel Rusia minus 0,49 persen, dolar Australia minus 0,21 persen, franc Swiss minus 0,11 persen, dolar Kanada minus 0,09 persen.

Lukman Leong, Analis Valbury Asia Futures mengatakan terpuruknya rupiah hari ini menjadi pertanda bahwa pergerakan ke depan masih akan berorientasi di kisaran Rp14 ribu per dolar AS.


Bahkan, ia melanjutkan sentimen positif dari BI yang ingin mengerek bunga acuan pada akhir bulan ini bisa saja tak terlalu mampu mengangkat rupiah.

"Karena memang sentimen dari luar negeri ini sangat banyak dan besar dampaknya, sehingga ekspektasi pasar pun terpengaruhi," katanya kepada CNNIndonesia.com.

BI rencananya akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 27-28 Juni nanti. Sebelumnya, Perry Warjiyo, Gubernur BI telah memberi sinyal bahwa bank sentral nasional akan mengerek bunga acuan dan memberikan stimulus makroprudensial. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER