Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (
BI) menyebut transaksi uang di masyarakat, baik tunai maupun nontunai meningkat pesat sejak awal Ramadan hingga libur
Lebaran 2018.
Agusman, Kepala Departemen Komunikasi BI mengatakan peningkatan transaksi tunai dan nontunai ini terjadi karena penambahan jatah libur dan cuti Lebaran.
Selain itu, ada pula dampak dari pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) hingga pekerja swasta sekitar tujuh hari sebelum hari H Lebaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Serta karena perluasan jumlah titik distribusi uang berupa kas titipan menjadi faktor pendorong peningkatan kebutuhan uang," ujar Agusman dalam keterangan tertulis, Selasa (26/6).
BI mencatat kebutuhan uang tunai mencapai Rp191,3 triliun. Jumlah tersebut meningkat 17,21 persen dari realisasi tahun lalu senilai Rp163,2 triliun. Jumlah itu juga melebihi proyeksi awal yang diperkirakan BI sebesar Rp188,2 triliun.
Sementara itu, rata-rata nominal harian transaksi nontunai selama awal Ramadan hingga Lebaran 2018 meningkat 14,54 persen menjadi Rp635,4 triliun dari tahun lalu Rp554,7 triliun. Adapun secara volume, jumlahnya naik 7,57 persen menjadi 745.089 transaksi dari tahun sebelumnya sebanyak 692.593 transaksi.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 97 persen merupakan transaksi yang dilakukan menggunakan sistem Real Time Gross Settlement (RTGS) dan kliring BI.
Ke depan, BI, katanya akan senantiasa memantau perkembangan kegiatan sistem pembayaran dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan kegiatan sistem pembayaran berjalan dengan aman, lancar dan efisien.
(agi)